Istiqomah Dalam Ber-HIJRAH
Oleh: Ernadaa Rasidah (Anggota Akademi Menulis Kreatif)
SOEARA-PELADJAR.COM - Dari segi lafaz, hijrah berasal dari bahasa Arab, “hajara-yahjuru-hijrah” yang berarti meninggalkan, menjauhkan diri, dan berpindah tempat.
Arti hijrah secara umum adalah meninggalkan semua perbuatan yang dilarang oleh Allah. Hijrah jenis ini wajib dikerjakan oleh tiap-tiap orang yang telah mengaku beragama Islam.
Rasulullah sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari yang bersumber dari Abdullah bin Umar—telah bersabda, “Almuhaajiru man haajara maa nahallah 'anhu. Orang-orang yang berhijrah itu ialah orang yang meninggalkan segala apa yang telah dilarang oleh Allah. Jadi, siapa saja dari umat Islam yang telah meninggalkan semua perbuatan yang dilarang Allah, maka ia termasuk daripada orang yang mengerjakan hijrah.
Nah sahabat hijrah, karena hijrah ini adalah sebuah proses amal / perbuatan, maka tentu kita butuh mengetahui amal, kita perlu tahu amal yang seperti apa sih yang Allah terima. Yapp...Amal yang diterima oleh Allah adalah amal yg ihsan / baik.
Apa standar sebuah amal itu baik, ketika memenuhi dua syarat yaitu NIAT ikhlas karena Allah dan CARANYA benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah.
Contoh, menutup aurat, bagi perempuan muslim yang sudah baligh adalah wajib, Jadi kewajiban menutup aurat ketika baligh, bukan ketika baik.
Tentu tidak cukup hanya niat yang ikhlas karena Allah, tapi juga caranya harus benar, bagaiman? Allah SWT telah memberikan tutorial Hijab syar'i sesuai QS. Al-Ahzab 59 dan QS.An-Nur 31 yaitu kewajiban menggunakan jilbab dan khimar / kerudung.
Kehidupan kita dinamis sahabat hijrah, selalu berubah seiring waktu. Demikian pula keimanan, maka ada beberapa tips mempertahankan dan meningkatkan keimanan kita agar hijrah yang kita lakukan mengantarkan pada kemulian seorang muslimah.
Pertama:
Niatkan hijrah yang kita lakukan karena Allah semata, maka kita tidak mudah goyah dengan cacian, kita tidak mudah lemah dengan hinaan. Dibilangin mirip emak-emak, yaa husnudzhon aja lagi didoain, dibilang sok 'alim,, yaa Alhamdulillah, dripada sok munafik iya kaan.
Kedua:
Mencari sahabat taat, yaap ini penting, karena sebaik-baik sahabat adalah yang tidak akan menjerumuskan kita dalam dosa dan maksiat. Sahabat taat itu terkesan "Suka ngomel" masuk waktu sholat ditanyain, sudah sholat belum, mau kemana? kok nutup auratnya begitu? kok jalan sama laki-laki yang bukan mahrom de el el deh.
Semua dilakukan karena cinta, agar dapat reunian bersama kelak diJannahNya.
But, lebih baik sahabat yang menampar tapi buat kita sadar, daripada sahabat yang membelai tapi buat kita lalai.
Ketiga:
Kuyy..Ngaji, yap pelajari Islam, perdalam pemahaman kita tentang agama, ikuti majlis ilmu, halqoh, liqo atau apapun itu namanya, agar kita mampu menjadikan aturan Allah sebagai tuntunan, bukan sekadar tontonan.
Menjadikan islam sebgai way of life, jalan hidup agar mampu menjaga kita dari fitnah akhir zaman, juga agar menuntun kita sukses dunia dan akhirat.
Keempat:
Istiqomah, Nah hijrah jauh lebih mudah dari istiqomah, Istiqomah dalam hijrah pasti menghadapi banyak ujian, tidak semua orang akan menerima perubahan kita, teman-teman yang dulu mungkin menganggap kita sudah tidak seasyik yang dulu, ngobrol gosip dihindari, berganti dakwah, ngobrol syar'i.
”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: “Kami telah beriman”, sedang mereka tidak diuji lagi? (TQS:Al-Ankabut :2)
Nah, jadi yang berat itu Istiqomah, Kalau ringan namanya Istirahat. Hijrah Itu adalah Perubahan, dari maksiat menuju taat, dari dosa menuju pahala, dari amal salah menuju amal sholeh dan membiasakan yang benar, bukan membenarkan yang biasa.
Hidup adalah pilihan.Sebagaimana kita memilih Islam, maka Hijrah pun pilihan. Perubahan adalah kepastian bagi seseorang yang memilih untuk Hijrah dan Lebih dekat kepada Allah. Wallahu 'alam bi ash-shawwab. (rmn)
Posting Komentar untuk "Istiqomah Dalam Ber-HIJRAH"