Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ikhlas Itu Indah dan Menyenangkan, Melangkah Ringan Tanpa Beban


 Oleh: Mochamad Efendi


Hidup itu terasa indah jika kita bisa ikhlas dalam setiap amalan perbuatan. Langkah kaki terasa ringan, karena Allah tidak membebani hambaNya diluar batas kemampuannya. Lakukan dengan sungguh-sungguh dan usaha maksimal untuk menggapai ridho Allah, kebaikan yang kita lakukan tidak akan pernah sia-sia, karena Allah Maha Tahu atas apa yang telah kaki dan tangan kita usahakan baik yang tersembunyi maupun yang ditampakkan semua pasti akan dicatat dan tidak ada yang terlewat. Nikmat tertinggi dalam hidup saat hati bisa ikhlas. Apapun hasil usaha kita, tidak akan merugi selama amalan dilakukan ikhlas untuk menggapai ridho Allah. Berfikir positif dan yakin bahwa rezeki dijamin oleh Allah Yang Maha Pemberi Rezeki, selama kita hidup. Tidak perlu galau dan berkeluh kesah karena apapun hasilnya itulah hal terbaik yang harus disyukuri dan Allah Maha Mengetahui atas apa yang kita kerjakan meskipun tidak seorangpun mengetahuinya. Kabaikan yang dikerjakan ikhlas karena Allah insyaallah akan dibalas dengan kebaikan pula. 


Kebahagiaan bukan ditentukan banyaknya kekayaan atau materi yang didapat tapi pandainya hati untuk mensyukuri setiap nikmat yang menghampiri hidup kita.  Selalu berfikir positif karena ikhlas yang melandasi setiap aktifitas. Tidak usah takut, atau khuwatir gagal karena apapun hasilnya tidak pernah merugi karena ikhlas. Setiap kebaikan akan bernilai ibadah dan akan mengantarkan ke surgaNya karena ikhlas.  Bahkan,  masih dalam niat pun tercatat sebagai kebaikan. Apalagi ada usaha untuk mewujudkan kebaikan itu, meskipun belum berhasil seperti harapan. Dalam surat Al Baqarah ayat 286, "Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat (pahala) dari (kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat (siksa) dari (kejahatan) yang diperbuatnya."


Indahnya amalan yang dilalukan dengan ikhlas yang dilandasi iman dan takwa, hati terasa tenang dan bahagia. Tidak usah gelisah karena hasil  bukanlah hal penting. Semua yang terjadi adalah sesuatu yang terbaik, selama dilakukan ikhlas dengan usaha terbaik. Tidak perlu berputus asa karena harapan selalu ada. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah apa yang ada pada diri mereka." (Q.S. Ar-Ra'd:11). Dari ayat di atas Allah SWT menyuruh manusia untuk selalu bersikap Ikhtiar dan selalu memiliki harapan positif dalam setiap amalan.


Alhamdulilah, tetap bersyukur kepada Allah karena ikhlas meskipun apa yang terjadi tidak sesuai dengan harapan. Tidak perlu kecewa, semua usaha maksimal karena Allah tidak ada yang percuma, tapi semua usaha akan terbalas dengan balasan yang baik. Tidak perlu marah, kesal ataupun menggerutu, meskipun sudah melakukan lebih dari satu jam perjalanan ke tempat ngajar, tapi ternyata class diliburkan. Yakinlah, semua yang kita kerjakan tidak ada yang sia-sia karena ikhlas. Imbalan tidak harus berupa materi, tapi balasan kebaikan dari Yang Maha Kuasa adalah hal terpenting yang akan kita dapat karena niat yang ikhlas.


Tidak pernah merasa merugi datang tepat waktu untuk memenuhi janji sesuai kesepakatan meskipun sang ustad datang agak telat. Tidak merasa keberatan menunggu, karena sekecil apapun kebaikan yang dilakukan ikhlas tidak ada yang sia-sia. Waktu menunggu insyaallah akan berakhir indah dengan balasan kebaikan dari Yang Maha Baik, Allah SWT. Terlebih, saat kajian dimulai, kita kerahkan perhatian kita untuk berusaha memahami apa yang disampaikan oleh Sang Ustad. Usaha kita untuk mendengarkan den memahami akan terbalas dengan kebaikan dan kemuliaan.


Dengan ikhlas kita tidak akan merugi. Dengan ikhlas, hati kita akan merasa tenang dan tidak menggerutu atas apa saja yang terjadi dan menjadi ketetapanNya. Tidak pula menyesal dengan setiap amalan kebaikan meskipun tidak mendapat pengakuan dari manusia. Pujian tidak membuat seseorang yang ikhlas melambung tinggi dan lupa diri, namun cibiran tidak pula bisa menghentikannya berbuat kebaikan. Istiqomah melangkah di jalan kebenaran, Islam karena Allah dan juga menjahui semua yang dilarang dengan perasaan senang tanpa ada rasa keberatan.


Ihklas akan menjauhkan kita dari sikap bodoh dan melampaui batas. Menjadi pribadi yang menyenangkan karena selalu berfikir positif dalam setiap keadaan. Bersyukur saat mendapatkan nikmat dan bersabar saat menghadapi musibah dan masalah. Jauh dari penyakit hati; riya', iri dan dengki karena dia yakin rezeki itu dari Allah dan tidak pernah salah alamat. Semua yang didapat itulah yang terbaik baginya yang harus disyukuri. Ikhlas membuat hidup seseorang tenang dan bahagia karena terbebasnya hati dari panyakit.


Jika demikian tidak ada alasan bagi manusia untuk tidak ikhlas. Manusia yang cerdas dan mampu berfikir cemerkang pasti akan memilih ikhlas sebagai landasan setiap amalan. Sungguh beruntung orang-orang ikhlas, orang-orang yang mampu menata hati agar niatnya lurus untuk menggapai ridho Allah dalam setiap amalan. Sebaliknya, orang-orang yang didalam hatinya ada penyakit tidak akan mampu ikhlas dan membuat dirinya jauh dari kebahagiaan. Semoga kita termasuk orang-orang yang diperkecualikan dalam surat al-Asr, orang-orang yang tidak merugi karena  hatinya mampu ikhlas dalam beramal. Mereka yang mampu berbuat kebaikan karena landasan iman yang lurus dan benar. Mereka yang mau saling menasehati dengan kebenaran Islam dan kesabaran. Mereka adalah orang-orang ikhlas yang selalu tertunjuki ke jalan lurus, jalan orang-orang yang telah diberi nikmat, bukan orang-orang yang dapat adzab dan murka Allah, bukan pula mereka yang tersesat. []

2 komentar untuk "Ikhlas Itu Indah dan Menyenangkan, Melangkah Ringan Tanpa Beban "

  1. MasyaAllah sangat menginsiprasi untuk memperbetulkan niat. Seringkali manusia lupa untuk ikhlas sehingga sering dilanda kecewa. Padahal Allah ada di situ untuk membalas keikhlasan tersebut. Tidak ada yang rugi jika selalu bersandar pada Allah. Jazakumullah khayran atas perkongsiannya.

    BalasHapus