Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Agar Tidak Terjerumus Dalam Gaya Hidup Hedonisme


 Oleh: Mumtazur Rahmah


Di zaman sekarang, orang-orang khususnya kalangan remaja, bisa dibilang hidup dengan penuh keberuntungan, khususnya bagi mereka yang tentu berkecukupan secara finansial. Nah bagaimana tidak? mau nyari makan, sudah banyak opsi warung makan plus dengan sajian menu yang bervariasi. Mau liburan? Sudah banyak opsi tempat wisata yang bisa dikunjungi. Ingin cari kesenangan? Ada banyak cara, bisa dengan main games di rental play station, nongkrong di cafe sambil nyanyi-nyanyi, joget tiktok, dan masih banyak lagi.


Namun demikian, dengan segala hal kemudahan tersebut jangan sampai membuat remaja lupa diri. Jangan sampai mereka membuang waktu dengan sia-sia hanya karena selalu ingin menuruti hawa nafsu belaka. Okelah, mencari kesenangan dengan sering pergi ke mall, pergi ke destinasi wisata, membeli barang-barang mahal, joget tiktok, dan lain-lain adalah hak bagi setiap orang. Akan tetapi, jangan sampai kesenangan-kesenangan itu kemudian dilakukan secara terus menerus tanpa diimbangi dengan melakukan aktivitas yang lebih baik yang dapat menghasilkan sesuatu bagi dirinya, misal bekerja, berkarya, berorganisasi, dan lain sebagainya.


Memang, saya kira mungkin semua sepakat jika saya berpendapat bahwa di era yang serba modern ini, kalangan remaja, baik laki-laki atau perempuan, lebih memilih menghabiskan waktunya untuk bersenang-senang. Mereka rela merogoh kocek yang tak sedikit demi membeli sesuatu yang bisa membuat dirinya bahagia. Misalnya saja membeli pakaian baru, sepatu baru, perhiasan, makanan mahal dan lain-lain, yang mungkin bagi mereka, dengan membeli itu bisa membuat dirinya merasa nyaman menjalani hidup. Mencari kesenangan bukanlah hal yang salah di kehidupan yang singkat ini. Bahkan bersenang-senang bisa meredakan stres. Namun bila mencari kesenangan dijadikan sebagai tujuan mutlak, maka seseorang tidak akan memiliki empati terhadap individu lainnya karena hanya berusaha terus menerus memenuhi kesenangan pribadi.


Remaja yang hidup dengan tujuan utamanya mencari kesenangan saja, tanpa sedikitpun nggak mau susah, mereka termasuk golongan kaum hedonis. Sifat atau budaya hedonisme merupakan cara hidup yang mempengaruhi kehidupan kaum muda. Budaya hedonistik, menurut saya mungkin terlihat dalam tindakan mereka sehari-hari. Mereka memiliki gaya hidup konsumtif yang cukup tinggi karena kebutuhan akan pengalaman baru. Saat ini Hedonisme bukan lagi hanya sebuah pandangan, tetapi gaya hidup yang sudah melekat pada masyarakat terutama anak muda kita di zaman milenial ini. Tapi sebelum kita membahas tulisan ini lebih dalam, alangkah baiknya kita mengetahui apa itu hedonisme.


Apa Itu Hedonisme?


Hedonisme adalah istilah berasal dari bahasa Yunani "Hedone" berarti kesenangan. Jadi apa itu hedonisme adalah gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas. Sifat hedonisme adalah berusaha menghindari hal-hal yang menyakitkan atau menyusahkan dengan memaksimalkan perasaan-perasaan menyenangkan. Contoh hedonisme dalam kehidupan sehari-hari yaitu perilaku berbelanja secara boros dengan membeli apa yang diinginkan, kebiasaan membeli makanan fast food yang tidak sehat, dan lain sebagainya.


Ciri-Ciri Hedonisme


Hedonisme tidak hanya pandangan bersenang-senang belaka, terdapat ciri-ciri hedonisme patut Anda ketahui. Berikut merupakan ciri-ciri hedonisme patut Anda waspadai.


1. Kebahagian Menjadi Tujuan

Karena kebahagian tidak lepas dari gaya hidup hedonisme, maka ciri-ciri hedonisme adalah tujuan utama dalam hidupnya hanyalah sebuah kesenangan belaka. Mereka akan memilih hal-hal atau perilaku yang menyenangkan bagi dirinya.


2.Tidak Mau Merasakan Rasa Sakit/Kesulitan

Berikutnya, ciri-ciri hedonisme adalah pelaku tidak suka dengan rasa sakit atau tidak betah menghadapi kesulitan-kesulitan yang datang. Karena mereka sudah terlalu nyaman dengan kenikmatan dan kesenangan


3. Egois

Sifat hedonisme adalah egois. Tidak peduli dengan kebahagiaan orang lain. Namun, kebahagian dirinya adalah hal segalanya patut diperjuangkan. Bahkan mereka rela orang lain menderita demi kesenangan yang didapatkan.


4. Tidak Pernah Merasa Puas

Salah satu ciri-ciri hedonisme adalah pelakunya tidak pernah merasa puas. Meskipun mereka telah memperoleh banyak kesenangan dan kenikmatan, tetapi pelaku hedonisme akan selalu merasa kurang.


5. Berperilaku Konsumtif

Sebab hanya berfokus pada kepuasan nafsu, maka ciri-ciri hedonisme adalah berperilaku konsumtif. Mereka akan membeli atau berbelanja sesuatu berdasarkan keinginan, bukan kebutuhan. Sehingga sifat hedonisme akan diikuti gaya hidup boros.


6. Sifat Sombong

Terakhir, ciri-ciri hedonisme adalah karakternya cenderung sombong karena mereka menilai orang lain berdasarkan harta dan penampilan fisik. Sehingga gaya hidup mewah dan kesenangan belaka menimbulkan perasaan lebih baik dibandingkan orang lain.


Faktor Penyebab Gaya Hidup Hedonisme


Hedonisme adalah gaya hidup hanya memikirkan kebahagiaan semata. Tetapi, perilaku ini tidak muncul begitu saja. Terdapat beberapa faktor penyebab gaya hidup hedonis baik internal dan eksternal. Adapun faktor penyebab hedonisme adalah sebagai berikut.


• Faktor Pribadi


Pertama, penyebab gaya hidup hedonisme adalah dari faktor pribadi. Setiap manusia pasti mempunyai sifat dasar alamiah ingin mendapatkan kebahagiaan dan kesenangan. Tetapi karena manusia tidak merasa puas dan tidak bisa mengontrol dirinya, maka Anda bisa terjerumus pada gaya hidup hedonis.


• Faktor Keluarga


Penyebab gaya hidup hedonis mudah terjadi karena faktor keluarga. Apabila seseorang lahir dalam keluarga dengan fasilitas kemudahan dan kemewahan sudah tersaji, maka hal ini bisa berpotensi Anda mengidap gaya hidup hedonisme.


• Faktor Lingkungan Sosial


Faktor lingkungan sosial merupakan penyebab gaya hidup hedonis secara eksternal. Apabila seseorang terbiasa bergaul dengan orang-orang bergaya hidup hedonisme, maka kemungkinan besar dirinya akan menjadi hedon juga. []

Posting Komentar untuk "Agar Tidak Terjerumus Dalam Gaya Hidup Hedonisme"