Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mencintai Negeri Tercinta


Oleh: Rizka Hanifatus Syarifah*

Soeara-peladjar.com - Bayangkan anda adalah seorang pemilik rumah. Anda tinggal bersama anak dan Istri anda Anda sudah mendirikan rumah dengan segala uang yang sudah anda siapkan sejak dulu. Tiap tahun sudah anda renovasi dan mengganti warna cat sesuai yang anda suka, sungguh menyenangkan, nyaman, tenang, dan sejuk bagi anda. Anda membeli barang-barang yang anda sukai untuk menghias rumah, anda mengoleksi barang-barang yang indah lalu anda tempel di dinding-dinding rumah. Tiap sisi rumah pasti anda hias dengan indah.

Lalu pada suatu hari ada tamu yang ingin menginap dirumah anda. Namun anda tetap mengizinkannya untuk tetap tinggal dirumah anda. Lama-lama ada suatu hal yang mengganjal di rumah anda. Ternyata usut punya usut tamu yang anda izinkan untuk tinggal dirumah anda adalah seorang pencuri. Anak dan Istri anda sering terluka dan barang-barang anda banyak yang meninggal. Anda masih saja mengizinkan tamu itu untuk tetap tinggal, bahkan anda mengizinkan tamu itu untuk mengambil semua barang kesayangan anda dan anda mebiarkan anak istri anda tersiksa. Anak dan Istri anda berteriak, namun anda biarkan saja mereka.

Pertanyaannya jika anda saat ini masih mampu untuk berfikir maka, apakah mungkin anda melakukan hal  itu. Tidak mungkin. Ini semua memang tidak masuk akal, kecuali bagi orang yang memang tidak mau berfikir dengan akal sehat. Mana mungkin, ada yang setega melakukan hal itu kalau bukan memang dia tidak waras dan sudah tak mau lagi berfikir.

Namun, faktanya seperti itulah Negeri kita tercinta ini. Kita memiliki banyak sekali Sumber Daya Alam, namun kita membiarkannya habis ditangan bangsa asing. Alasan karena kita baik hati? Coba di check kembali, apa alasan mereka mengambilnya? Apakah karena mereka kekurangan? Apakah di negara mereka sama sekali tidak ada? Bukan, bukan itu alasan mereka. Mereka itu ingin mengambil dan menghancurkan kita, menghancurkan generasi kita, menyengsarakan rakyat kita. Merebut negeri kita dan seisinya untuk kesenangan mereka sendiri.

Lalu jika ada segelintir rakyat yang ingin membantu, datang membawa solusi yang tepat untuk mengusir pencuri malah kita tolak. Lhoh, yaapa to ini? mau sampai kapan kita begini terus?. Masih merasakah hidup sejahtera dibawah kaum yang   sudah jelas membuat seluruh masyarakat ini melara.

Apakah segelintir orang yang ingin membantu adalah ancaman bagi kita? Kita diberi oleh Allah akal sehat, untuk melihat tanda-tanda kebesaran Allah dan Hudaa atau petunjuk agar kita hidup dengan tentram dan sejahtera. Yakni Islam Rahmatalil’alamiin.

Islam adalah agama yang membawa aturan secara kompleks, dari cara berpakaian hingga negara diatur dalam Islam. Oleh karena itu, Islam yang membuat semua sejahtera. Bahkan seluruh alam pun juga sejahtera. Karena yang membuat adalah Allah, Yang Maha Kuasa, Sang Pemilik seluruh alam ini, Yang Maha Mengetahui yang tampak dan yang tersembunyi.

Namun beda cerita lagi jika yang kita pakai adalah aturan manusia. Manusia masih memiliki banyak keterbatasan, manusia itu lemah, semut di balik tembok saja dia tak tau berapa jumlahnya, dan kelemahan yang lain sebagainya. Peraturan manusia cenderung semrawut dan mbulet, tak berujung tepat, banyak solusi namun solusinya adalah suatu masalah. Tak akan tuntas masalahnya, sekalipun itu hanya masalah kecil.

Namun, beda cerita jika kita menerima ajakan segelintir rakyat yang mau mengantarkan kita pada  kesejahteraan hakiki yang tak perlu diragukan lagi. Sudah banyak sejarah yang mengenalkan begitu indahnya Islam, yang peninggalannya pun masih tetap abadi hingga akhir hayat. Yakni pehamaman tentang Aqidah Islam yang tetap ada dari zaman Rasulullah hingga saat ini, dan dari aqidah itulah lahirnya kesejahteraan hakiki.

Semangat Memperjuangkan Rumah Kita, Maka Siap Memperjuangkan Islam.
(rmn)

*SMA Bina Insan Mandiri

3 komentar untuk "Mencintai Negeri Tercinta"