K-pop Aja Terus, Rasulullah Kapan?
Oleh: Aulia Dian Rafika (Pelajar MTsN 2 Bondowoso)
Korea nih. Ada apa emangnya dengan Korea? Ada banyak hal yang harus kalian ketahui, terutama buat K-popers, nih. Tak asing lagi mendengar kata Korea, kan? Apalagi untuk mengenal dunia Korea, gampang banget. Ya, nggak? Sekali rilis album dari groupband Korea langsung viral, tuh.
Kini, K-pop tak lagi asing di berbagai mancanegara. Banyak dari penduduk di muka bumi ini yang tertarik dengan dunia K-pop. Dan salah satunya adalah penduduk di negara Indonesia. Bagaimana bisa, negara dengan penduduk penganut agama Islam terbesar, harus dengan fanatiknya pada dunia K-pop? Tahu nggak, sih?
Mengidolakan sesuatu selain Rasulullah, para sahabatnya dan para orang-orang shalih? Hm... Coba deh, kalian pikirkan ulang siapa yang kalian jadikan idola. Penyanyi, artis atau ...
Nah sobat, kalian harus paham nih. Bahwa sebenarnya Islam bukan mengekang terhadap apa-apa yang berhubungan dengan kehidupan kita. Termasuk apa yang kita sukai dan siapa yang kita idolai. But, mari berpikir sejenak.
Kalian pasti paham kan, bahwa hukum dalam Islam untuk menyelamatkan diri setiap dari kita (di akhirat kelak). Apa yang menjadi larangan dalam Islam, itu semata demi kemaslahatan para peserta, baik di dunia maupun di akhirat. Dan sebagai pemeluk itu sendiri, tentu kita harus mentaati setiap perintahNya. Dan menjauhi larangan yang telah dilarang-Nya, betul kan? Nah, sampai sini. Mari berpikir cerdas! Sebagai umat Islam, akankah mengidolakan orang-orang yang gemar bermaksiat. Mengidolakan ahlun naar (penduduk neraka)? Nggak lah, ya.
Tertarik, boleh. Tapi, jangan sampai mengikuti apa-apa yang salah, yang ada didalamnya. Jangan sampai menjadikannya idola kita, atau bahkan sampai menghamba padanya. Jangan sebegitunya lah. Masa iya, sih? Ahli dan hafal banget sama riwayat hidup idolanya yang bahkan non muslim itu, sedangkan kisah-kisah Rasul dan para sahabatnya masih harus buka buku lagi? Waduh...
Setiap hari stalker-in si 'Bias' mulu. Gercep banget pas ditanyain tentang 'Bias'. Lah, giliran ditanyain tentang tanggal kisah kenabian Rasul aja, pada gelagapan. Padahal udah ada hadisnya, lohh. Bahwa siapa yang kita cintai, maka kita akan bersama orang yang kita cintai kelak di Akhirat. Dan semuanya akan dimintai pertanggungjawaban.
“Anas bin Malik r.a bercerita: “Pernah seorang lelaki datang menemui Rasulullah Saw, lalu dia bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat?”, beliau bersabda: “Apa yang telah kamu siapkan untuk hari kiamat”, orang tersebut menjawab: “Kecintaan kepada Allah dan Rasul-Nya”, beliau bersabda: “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai”, Anas berkata: “Kami tidak pernah gembira setelah masuk Islam lebih gembira disebabkan sabda nabi Muhammad Saw “Sesungguhnya kamu bersama yang engkau cintai, maka mencintai Allah, Rasul-Nya, Abu Bakar dan Umar, dan berharap aku bersama mereka meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka.” (H.R Muslim)
Jadi, yakin nih masih mau ngabisin waktu nonstop buat si 'Bias'? Atau ngabisin uang buat beli albumnya? Yakin nih, bisa mempertanggungjawabkan di hadapan Allah nanti? So, apalagi? Move On, dong. Kita umat Rasulullah, kan? Ya buktikan dengan menjalankan sunnah-sunnah Rasul. Menjalani terhadap risalah yang dibawa oleh beliau. Oppa-oppa koreamu nggak ngedengerin kamu nyanyi lagunya, kok. Mending nih, kirim sholawat untuk baginda Rasul Saw, yang InsyaAllah nyampe kok.
Sehari aja, luangin waktu kita buat inget sama Rasul, jangan 'Bias' terus! Rasulullah aja, waktu ajal menjemput beliau, masih mikirin kita, loh. Masa kita enggak ingat beliau? Kita itu seharusnya mengidolakan Rasulullah yang akan memberikan syafaat untuk kita. So, udah mau 'Move On' nggak? Lakukan sebelum semuanya akan usai. Bukan mau men-judge, tapi mengingatkan mana yang benar. Dan ingat, menasihati bukan berarti lebih mulia dan dinasihati bukan berarti lebih hina. Keep Hamasah.. :) (reper/ar)
Seengahnya aku gk fanatik agama karena terbukti orang yang fanatik agama suka melakukan kekeran mengatasnamakan agama
BalasHapus