Yuk Tumil-in Rasul, Melit-in Islam
Oleh: Diana Septiani
SOEARA-PELADJAR.COM - obat, tahukah kamu bahasa kepo udah ga zaman. Sudah diganti. Eits, kepo yang sering kamu ucapkan aja, pastinya ga kamu kepoin kan artinya apa? Ish, ga ada kerjaan. Bukan, bukan begitu. Itu tandanya kita tumil banget. Waduh apaan tuh tumil? Kepo aja kita ga tau jelasnya. Tenang kita bahas satu-satu. Kepo. Tumil. Juga Melit.
Mayoritas tahunya kepo itu kepingin tau. Udah. Yey, bocah TK juga tau. Sebenarnya kepo itu singkatan loh! Whats? Yup. Kepo itu singkatan dari Knowing Every particular Object (KEPO). Yang intinya, ingin tahu segala sesuatu. Baru tau kan? Hihi, author juga sama. Tos!
Nah, kalau tumil kosakata yang lagi booming di kalangan remaja. Khususnya pribumi sunda. Tumil. Tukang mimilu. Kerjaanya suka ngikutin orang lain aja. Tanpa tahu apa maksudnya. Boleh atau nggak. Kaya bebek. Ups. Bebekkan memang begitu sob, kerjaannya ya ngikutin pelopornya. Kita jangan jadi generasi tumil yang bathil ya. Kalau tumil ke Rasul sih boleh banget. Follower setia Rasul. Good banget.
Nah, menurut KBBI atau Kamus Besar Bahasa Indonesia. Melit secara perlahan tapi pasti akan menggantikan posisi kepo yang sudah berjaya sejak tahun 2012. "Melit adalah selalu ingin mengetahui segala-galanya, selalu membosankan karena selalu bertanya dan sebagainya." celoteh KBBI. Jadi melit itu boleh atau nggak sih? Tenang sob, yuk simak sampai tuntas.
Sobat, yuk melit ajaran Islam. Cari tau segala-galanya tentang Islam. Bukan hanya seputar 2 kalimat syahadat. All about Sholat. Puasa Ramadhan. Macam-macam zakat. Juga haji bagi yang mampu. Tapi melit-in juga, ajaran Islam yang tak diajarkan di bangku sekolah. Khilafah. Ih serem. Waduh, ini nih efek tumil yang ga bener. Jadi pemuda anti khilafah. Jadi pemuda yang bisanya cuma bilang kalau rindu itu berat. Aku dan kamu ga akan kuat. Dilan-da galau. Gaswat.
Melit yang berkualitas itu banyak manfaatnya loh. Kalau kita ga melit-in ilmu, bisa-bisa kita terperosok di jurang kebodohan. Salah pergaulan. Iih ngeri. Yup. Makanya yuk simak mulianya orang yang melit-in ilmu. Apalagi ilmu Islam. Are you ready? Go!
1. Allah akan meninggikan derajat orang yang berilmu di akhirat dan di dunia.
Allah SWT berfirman:
يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ ۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍ ۗ
"Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. "
(QS. Al-Mujadilah 58: potongan Ayat 11)
2. Ilmu adalah warisan para Nabi.
Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الْأَنْبِيَاءَ لَمْ يُوَرِّثُوا دِينَارًا وَلَا دِرْهَمًا إِنَّمَا وَرَّثُوا الْعِلْمَ فَمَنْ أَخَذَ بِهِ أَخَذَ بِحَظٍّ وَافِرٍ
“Sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, sesungguhnya mereka hanyalah mewariskan ilmu, maka barangsiapa yang telah mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang banyak.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi).
3. Mendapatkan seluruh kebaikan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَنْ يُرِدِ اللَّهُ بِهِ خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِى الدِّينِ
“Barangsiapa yang Allah kehendaki mendapatkan seluruh kebaikan, maka Allah akan memahamkan dia tentang agama.” (HR. Bukhari no. 71 dan Muslim no. 1037).
4. Investasi tiada merugi
Melit ilmu. Terapkan. Juga dakwahkan.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِذَا مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
“Jika seorang manusia mati maka terputuslah darinya amalnya kecuali dari tiga hal; dari sedekah jariyah atau ilmu yang diambil manfaatnya atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Muslim no. 1631)
5. Dimudahkannya jalan menuju surga.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
مَْن سَلَكَ طَرِْيقًا َيلْتَمِسُ فِيْهِ عِلْمًا سَهَّلَ اللهُ لَهُ طَرِيْقًا ِإلىَ اْلجَنَّةِ (رواه مسلم)
“Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu, Allah akan memudahkan baginya jalan ke surga” (HR Muslim)
MasyaAllah. Wow. Amazing. Gimana sobat tergiur? Masih mau jadi generasi tumil yang ga jelas. Mending tumil-in Rasul. Insyaa Allah kelak kita akan dapatkan syafaat darinya. Juga melit-in Islam. Caranya? Yuk, ikut kajian. Merapat setiap ada kesempatan. Semangat mencari kebenaran Islam!. (imn)
Posting Komentar untuk "Yuk Tumil-in Rasul, Melit-in Islam"