Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Berkumpullah Dengan Orang-orang Sholeh, Meski Tak Bisa Bertatap Muka Secara Langsung


Oleh: Mas Aziz Rohman (Pembina Remaja Perubahan)

Tombo ati iku lima perkarane
Moco Qur'an angen-angen lan maknane
Kaping pindo sholat wengi lakonono
Kaping telu wong kang sholeh kumpulono
Kaping papat weteng siro kudu kang luwih
Kaping lima dzikir wengi ingkang suwi
Salah sawijine sapa bisa ngelakoni
InsyaAllah gusti Allah yembadani

Sobat, kalian pasti hafal kan dengan lagu tradisional jawa ini. Yang konon katanya ditulis oleh Sunan Bonang ini. Yang judulnya, tombo ati. Yang beberapa tahun silam sempat dipopulerkan oleh penyanyi religi Opick. Bahkan, sampe-sampe beliau dijuluki dengan Opick Tombo Ati.

Lagu yang menceritakan bagaimana seorang muslim mencari kedamaian dan ketenangan batin. Mulai dari membaca Al-Qur'an dan merenungkan maknanya, mengerjakan sholat tahajud, berkumpul dengan orang-orang sholih, banyak berpuasa, dan senantiasa berdzikir untuk mengingat Allah SWT.

Sampe sekarangpun masih sering terdengar dibawakan oleh orang-orang di desa saya. Untuk 'pujian' setelah adzan sholat lima waktu, sebelum Iqamah. Maklum saja teman, saya lahir, hidup dan besar di lingkungan yang begitu kental dengan amaliyah nahdliyyin.

Nah sobat, di suasana Covid-19 yang begitu membuat cemas saat ini. Merenungkan kembali setiap makna dari lagu tombo ati. Rasa-rasanya begitu mendalam, seperti makjleb merasuk ke relung hati yang terdalam. Kita yang bingung, susah, nggak tahu arah dalam menghadapi wabah ini. Serasa tertampar bahwasanya masih ada Allah yang selalu ada dan senantiasa ada untuk menolong hambaNya.

Disini saya ingin menceritakan sedikit tentang renungan makna bait ke empat. Wong kang sholeh kumpulono.

Covid-19 yang menjadi momok itu, sadar atau tidak. Nyatanya memang telah mendorong kita sedikit untuk lebih taat kepadaNya. Forum-forum majelis ilmu yang sebelumnya sepi karna ribuan faktor, baik karena jarak, biaya dsb. Nyatanya kini dengan adanya #SocialDistancing dan juga anjuran untuk #DiRumahAja makin hari makin ramai saja. Meski, forum-forum tersebut diadakan via online. Tetep saja, Alhamdulillah...

Zoom meeting, Facebook, Instagram, YouTube kini tak kenal lelah menyiarkan kajian-kajian keislaman secara live dan bisa dinikmati oleh ribuan mata tanpa tersekat oleh jarak dan waktu.
Subhanallah, betapa wasilah teknologi ini makin mempermudah kita untuk mendekat ke majelis ilmu. Mendekat untuk berkumpul dengan orang-orang sholeh. Mendapatkan obat penenang hati, disaat pandemi corona yang kian ganas memakan banyak korban. Belum lagi, ditambah dengan informasi tentang penangan pandemi ini yang belum bisa maksimal, dsb. Malah bikin pusing kepala kita. Itu kasus tiap hari kok nambah terus. Katanya diobati, tapi kok virusnya terus-menerus memakan korban.

Akhirnya, karna #DiRumahAja kehadiran majelis ilmu secara online yang banyak diadakan inipun seolah menjadi jawaban bagi kita. Berkumpul dan bertemu dengan orang-orang sholeh meski hanya lewat daring, tetap patut untuk disyukuri. Ngaji online ternyata mampu menenangkan hati dan pikiran kita.

Ada kelebihan dan kekurangannya memang, di dalam event online seperti ini. Namun, ya mau bagaimana lagi kitapun harus berikhtiar maksimal agar tidak tertular dan menularkan Covid-19 ini. Makanya forum-forum majelis ilmu secara online kini ramai dikunjungi. Subhanallah, ini memang sebuah hal yang begitu luar biasa.

Meski sama-sama pegang gawai, sama-sama ngabisin kuota. Namun yang dilihat berbeda, bukan aplikasi TikTok yang unfaedah dan nggak berguna. Tapi, pengajian dan majelis ilmu yang pasti akan sangat berguna bagi kita fiddunya wal akhirat.

Meski dalam beberapa kesempatan saat saya jadi pemateri di WhatsApp Grup ada juga yang tidak bisa menyimak secara langsung saat materi disampaikan. Toh nyatanya, setelah acara selesai anggota grup yang tidak bisa 'online' saat kajian/kulwa berlangsung. Ia masih bisa mengikuti materi dan masih bisa melakukan tanya jawab lewat pesan WhatsApp dilain waktu. Gpp boleh, malah saya makin senang jika ada anggota WAG (WhatsApp Grup) yang antusias seperti tersebut. Berbeda dengan saat mengisi kajian secara langsung, kalo ada yang tidak hadir. Pasti pada pertemuan berikutnya ybs. bingung, ketinggalan materi karena tidak ikut pada forum sebelumnya.

Subhanallah, forum bertemu dan berkumpul dengan para ulama, orang-orang sholeh kini pun sudah bisa terjadi kapanpun dan dimanapun, tanpa dibatasi jarak dan waktu. Namun, biar bagaimanapun juga ketemu secara langsung tetap memiliki daya tarik yang spesial tersendiri. Makanya, jangan heran saat mengadakan kopdar secara offline bersama teman-teman WAG rasanya begitu berbeda dibandingkan dengan saat kopdar secara online. Meski begitu, bertemu dan berkumpul dengan orang-orang sholeh tetap memiliki rasa tersendiri bagi qolbu kita. Mampu menenangkan hati dan pikiran kita, sehingga kita bisa semakin meningkatkan ilmu, iman dan taqwa kita kepada Allah SWT meski dalam suasana wabah seperti ini. (reper/baim)

Posting Komentar untuk "Berkumpullah Dengan Orang-orang Sholeh, Meski Tak Bisa Bertatap Muka Secara Langsung"