Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Keteladanan dalam Berdakwah

 





Oleh: Mochamad Efendi


Keteladan penting dalam dakwah, sehingga pengemban dakwah harus menjaga sikap dan perbuatan yang terikat dengan hukum syara'. Tidak hanya menyampaikan kata -kata kebenaran yang bersumber dari hukum Syara', tapi juga harus tercermin dalam perbuatannya. Kontak adalah kunci dalam dakwah selain menyampaikan kebenaran Islam, sikap dan perbuatan seorang pengemban dakwah harus Islami.


"Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi  orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah". (Al-ahzab-ayat-21). Keteladanan juga dicontohkan rasullulah dalam berdakwah. Beliau tidak hanya muslikh tapi juga Sholih. Beliau menyampaikan Islam, ajaran tauhid, tapi juga terpancar dalam sikap dan perbuatan belau yang baik. Tentunya dalam berdakwah kita harus mencontoh Rasullulah dengan sekuat tenaga dan kemampuan kita, walaupun kita menyadari kita sering berbuat salah dan tidak maksum seperti Rasullulah. Menyadari kesalahan dan segera  bertaubat  merupakan hal penting yang harus dilakukan pengemban dakwah agar bisa menjadi sosok yang menginspirasi yang bisa menjadi teladan bagi yang lain.


Kewajiban kita adalah menyampaikan kebenaran dari ajaran yang lurus dan mulia, hasilnya serahkan kepada Sang Pencipta hidup, manusia dan alam semesta Yang Maha Kuasa untuk membolak-balikkan hati manusia. Keteladanan membuat perkataan kita akan sejalan dengan perbuatan. Memiliki kepribadian Islam dengan pola pikir dan pola sikap Islami membuat dakwah lebih berenergi dan menyenangkan. Tidak perlu cemas soal hasil dan tidak usah bermain dengan asumsi jika semua itu hanya melemahkan gerak dakwah kita. Teruslah kontak dengan membawa kebenaran Islam dan juga tercermin dalam perbuatan. Yakinlah, apa yang kita lakukan dalam dakwah tidak akan sia-sia meskipun hasil tidak sesuai harapan. 


Keteladan sangatlah penting dalam menyampaikan kebenaran Islam. Jika kita memerintahkan orang lain untuk sholat, kita sendiri jangan sampai meniggalkan kewajiban sholat dengan alasan apapun. Terkadang kebaikan tidak harus diucapkan tapi perlu diberikan contoh langsung dalam perbuatan. Saat waktu sholat datang, mengajak orang di sekitarmu untuk sholat. Tinggalkan semua urusan sejenak untuk menghadap Sang Kholik, sebagai bentuk rasa syukur kita karena masih diberikan kesempatan hidup. Ajakan kita akan lebih kuat dan bermakna jika semua kata-kata yang baik juga tercermin dalam sikap dan perbuatan.


Pengemban dakwah harus menutup aurat saat keluar rumah, melakukan kontak dengan orang lain karena itu adalah kewajiban dalam Islam. Bagaimana bisa kita menyampaikan kebenaran Islam, jika kewajiban menutup aurat tidak dijalankan. Kata-kata kebaikan akan lebih meyakinkan jika diucapkan oleh orang terikat hukum Syara' dalam kehidupan. 


Seorang pengemban dakwah juga harus terbebas dari dosa besar seperti riba yang membuat seseorang tidak bisa berdiri tegak.  "Orang-orang yang memakan riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan karena gila. Yang demikian itu karena mereka berkata bahwa jual beli sama dengan riba. Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Barangsiapa mendapat peringatan dari Tuhannya, lalu dia berhenti, maka apa yang telah diperolehnya dahulu menjadi miliknya dan urusannya (terserah) kepada Allah. Barangsiapa mengulangi, maka mereka itu penghuni neraka, mereka kekal di dalamnya." (Al-Baqarah Ayat 275). Lalu bagaimana bisa menyampaikan kebenaran Islam jika masih terlibat praktek Ribawi dalam bermuamalah. Dengan sekuat tenaga, pengemban dakwah harus menjalankan semua perintahNya dan menjauhi semua larangan Nya, agar usaha dakwahnya lebih mantap dan meyakinkan karena banyak orang akan lebih terinspirasi dan mau berubah menjadi lebih baik jika disampaikan oleh orang yang bisa memberi keteladanan.


Jadilah sosok yang menginspirasi ditengah umat dengan memiliki kepribadian Islam. Teruslah, berdakwah dan yakinlah apapun yang kita lakukan dalam dakwah tidak akan merugi, meskipun hasil tidak sesuai harapan saat ini. Meskipun kita tidak bisa Maksum seperti Rasullulah, keteladanan harus dikedepankan dalam berdakwah. Menjaga sikap dan perilaku sebagai seorang pengemban dakwah yang menyenangkan dan menginspirasi bukan memaksakan dan menyakiti. Kesadaran dalam pemahaman butuh proses sehingga tidak harus apa yang kita dakwah bisa langsung diterima. Bangun interaksi dan hubungan yang menyenangkan sehingga perlahan target dakwah merasa nyaman dan menerima apa yang kita sampaikan. 


Berdakwah adalah untuk membawa berita gembira, harusnya kita tidak sabar untuk segera menyampaikan pada orang lain. Kegembiraan harus terpancar dari hati dan wajah serta  kata-kata yang terucap  karena ingin orang lain juga merasakan kegembiraan dan keberuntungan sebagai seorang Muslim sejati yang mengatur hidup dengan Islam secara kaffah. Ngaji harus jalan terus agar dakwah juga terus Istiqomah dan bertambah mantab.


Gaes, satu kata keteladanan sangatlah penting dalam berdakwah, karena kata-kata kebenaran akan mudah untuk diterima jika yang menyampaikan memiliki kepribadian yang baik dan menyenangkan. Semua usaha dakwah harus terus dilakukan dan ditingkatkan dengan terus belajar berinteraksi dan terus meningkatkan tsaqofah keislaman dengan terus mengaji. Terus mengaji dan berdakwah untuk menyampaikan risalah Nya yang telah menciptakan kita dan hanya kepadaNya kita nanti akan kembali. Rezeki dari Allah dan hidup ini juga pemberian Nya, sehingga tidak ada alasan untuk berhenti mengaji dan berdakwah. Satu kata Keteladanan dalam berdakwah, selebihnya serahkan kepada Allah SWT Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu 




Posting Komentar untuk "Pentingnya Keteladanan dalam Berdakwah"