Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Makna Sebuah Keimanan


Oleh: Sovia Fahraini

Kehidupan menghadirkan sekian banyak jalan, kadang berbelok, kadang naik ataupun terperosok ke bawah. Kita tak pernah tau akan berada dimana posisi kita selanjutnya, itulah yang dinamakan sebuah takdir yang Allah beri untuk setiap makhluknya di muka bumi ini. Mengapa demikian? Supaya Allah bisa menilai seberapa sih kadar keimanan kita kepadaNya, seberapa ingatkah diri ini untuk kembali kepadaNya dan menyerahkan segalanya sesuai kehendakNya. Jika kita mampu melaluinya dengan baik maka Allah akan memberi hadiah kepada kita dengan bentuk yang tidak disangka (bukan seperti hadiah boneka saat ulang tahun lho ya :) ).

Manusia hanyalah makhluk lemah dan membutuhkan sesuatu untuk dijadikan tempat bergantung atas segala permasalah yang tengah ia hadapi, betul? iyaps itulah manusia.

Sebagai seorang manusia so pasti kita punya banyak sekali keinginan untuk kita gapai, sejak kecil kita sudah memiliki hal demikian justru sudah di ajarkan untuk memiliki keinginan dan merancang semua yang akan dilakukan di waktu yang akan datang, benar? Segala cara akan kita lakukan demi tergapainya keinginan tadi. Sepertinya halnya anak kecil yang meminta es krim, ia akan merengek kepada orangtua dengan segala cara hingga es krim itu benar-benar ada di tangannya.

Semakin dewasa seorang manusia makin banyak pula keinginannya apalagi perihal dunia. Ingin masuk perguruan tinggi yang terkenal, ingin terjamin kerjanya, ingin sukses dan dipandang baik orang lain. Itulah sifat manusia, wajar. Kita ambil contoh kecil saja, ingin kuliah di Perguruan Tinggi, segala cara akan kita lakukan, mulai sejak SMA sudah memaksimalkan nilainya sebagus mungkin, membaca buku setebal mungkin hingga tumpukan soal yang tak terkira, sampai mengikuti bimbel dari berbagai merek.

Itulah namanya usaha, kita berusaha tanpa peduli apa kata orang, tidak peduli lelah itu melanda demi tercapainya impian tadi. Namun, kita tak boleh lupa dengan satu hal yaitu takdir, jika kita sudah berupaya dengan semaksimal mungkin tapi ternyata takdir yang Allah beri bukan itu, sungguh kecewa sekali manusia.

Merasa gagal, bodoh, gak berguna, tuhan gak adil, so pasti akan merasakan hal tersebut dan saya pun pernah dalam kondisi seperti itu.
Disaat terpuruk dan terdesak jika kita tak dilandasi sebuah keimanan, bisa jadi dulu saya mungkin memilih untuk kabur dari rumah, bergaul dengan teman yang kurang baik, mencoba hal-hal yang dilarang agama hingga bunuh diri. Itu bisa saja dilakukan jika sebuah emosi tidak tidak  dikontrol dengan landasan keimanan. Mungkin jika saya tak berfikir rasional entah sudah kemana diri ini dan tidak mungkin akan menghadirkan tulisan ini untuk kalian semua.

Apasih iman itu? Kadang kita sering mengucapkan tanpa tau maknanya. Iman artinya percaya, menurut istilah, iman adalah membenarkan dan meyakinkan dengan hati, diucapkan oleh lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Keimanan seorang muslim ialah percaya adanya Allah, malaikat, kitab-kitabNya, para rasul dan nabi, qadha qadhar dan hari kiamat.

Menggunakan keimanan tadi mengajarkan bahwa, bagaimana pun kondisi kita saat terpuruk maka kita akan ingat kepada Allah, bahwa semua takdir sudah di atur olehNya dengan sebaik mungkin. Memulai dengan hal tersebut akan timbul rasa love yourself, kita akan mencintai diri sendiri melebihi apapun, sebab seberapa besar cobaan yang Allah berikan, kamu tetap dapat berdiri dengan kokoh, tetap tersenyum walaupun hatimu sangat perih. Itulah orang-orang yang kuat dalam menghadapi segala rintangan. Jika kalian tau, rintangan dan cobaan akan datang kapan aja dan gak memandang umur lho, ingat itu.

Hal pertama ialah timbul keimanan, selanjutnya akan muncul rasa love yourself. Ingat, Allah menciptakan kamu bukan hanya untuk mengejar yang ada di dunia saja, melainkan ada tugasmu juga sebagai makhluk untuk mengejar akhirat, jangan lupakan hal itu. Love yourself mengajarkan kita untuk menghargai orang lain, sebab kita tidak akan tega melukai perasaan orang lain. Mencintai diri sendiri juga menimbulkan rasa bangkit dan memulai kembali jalan yang telah runtuh.

So, jika kalian merasaan kegagalan itu ingatlah hal pertama yaitu kembalilah kepada tuhanmu yaitu Allah, cepat-cepatlah mendekat sebelum engkau terlena di jalan kesesatan. Keimanan lah yang dapat menyelamatkan kita dalam kondisi apapun, selalu berpegang teguhlah pada agama dan tuhanmu. Jika tak merengek kepadaNya, kemana lagi kalian akan berpulang? Ingatlah disaat terhimpit itulah Allah akan mengabulkan segala doa hambanya, jadi jangan pernah bosan untuk terus meminta. Disitulah kita akan merasa sangat dekat dengan Allah, merasakan betapa besar kasih sayangNya kepada hambanya.

Ku harap kalian tak pernah merasakan kegagalan itu dan untuk teman-teman yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi tahun ini. Jangan menyerah karena kondisi, masih banyak jalan untuk menggapai tujuan itu, jangan lemah menjadi manusia karena kita hidup bukan tentang masalah gagal masuk PTN, melainkan ada benyak sekali tantangan selanjutnya yang sedang menanti. Tetap kerja keras dan jangan lupa berterima kasih pada diri kalian yang telah bertahan dalam kondisi apapun. (reper/zia)

Posting Komentar untuk "Makna Sebuah Keimanan"