Jadilah Generasi Dambaan Umat
Oleh: Mochamad Efendi
Gaes, remaja unggul dengan kepribadian Islam yang tinggi menjadi pribadi dambaan umat. Mereka unggul kerena tidak pernah lelah untuk mengupgrade diri dengan belajar dan berlatih sehingga memiliki kemampuan, pengetahuan dan keahlian yang luar biasa yang dibutuhkan dalam hidup mereka, serta memiliki kepribadian yang khas dan tinggi dengan selalu mengkaitkan setiap pemikiran dan perbuatannya dengan Islam. Generasi dambaan umat bukan ditentukan oleh warna kulit, suku bangsa, ras, ataupun kekayaan dan jabatan yang dimiliki, tapi dua hal yang membuat seorang muslim menjadi umat terbaik yakni aqliyah dan nafsiyah Islamiyah yang tinggi.
Gaes, bagaimana agar kita memiliki aqliyah Islamiyah yang tinggi? Seseorang akan mempunyai aqliyah Islamiyah yang tinggi jika dia memiliki pengetahuan tentang hukum-hukum Islam yang lengkap dan kemudian menjadikannya sebagai landasan dalam pola pikirnya.Tentunya kita harus terus meningkatkan tsaqofah keislaman kita agar pemahaman Islam yang lengkap dan menyeluruh terbangun pada pemahaman kita. Kita harus tahu hukum satu amal perbuatan di dalam Islam, sehingga kita mampu menghukumi sesuatu dengan benar sesuai dengan ajaran Islam yang lurus dan mulia. Jangan hanya mengandalkan akal semata yang cenderung membenarkan sesuatu yang disukai dan menyalahkan sesuatu yang dibenci. Padahal kita ketahui sesuatu yang dibenci bisa jadi baik buat kita dan sebaliknya sesuatu yang dicintai bisa jadi buruk. Allah Maha Tahu atas segala sesuatu, sebaliknya manusia sering salah dan tidak tahu apa-apa kecuali atas izin Allah.
Tentunya kita harus terus upgrade pengetahuan kita tentang Islam dengan terus mengaji untuk memahami Islam secara utuh dan mendalam, sehingga mampu menghukumi setiap fakta yang ada dalam hidup secara benar menurut Islam. Dengan memahami hukum Islam secara menyeluruh, maka pemikiran kita akan bijak dalam menyikapi perbedaan dalam Islam bukan saling menyalahkan, tapi mengembalikan semua perbedaan pada ajaran Islam secara kaffah. Umat Islam harus saling menghormati, bukan mencaci dalam perbedaan, namun harus saling menasehati agar bisa menemukan kebenaran hakiki dalam pandangan Islam. Islam harus dijadikan sebagai landasan berfikir sehingga setiap menghadapi satu hal akan dihukumi dengan Islam apakah sesuatu Itu benar atau salah.
Gaes, selain ketinggian aqliyah Islamiyah, kita juga harus memiliki ketinggian nafsiyah sehingga kepribadian Islam membentuk pribadi dambaan umat. Ketinggian nafsiyah tergantung pada sejauh mana dia bisa menundukkan pola sikapnya dengan Islam dari pemahaman Islam yang dimiliki. Pemahaman Islam yang baik tidak serta merta akan membentuk pola sikap Islam yang tinggi, mengingat ada faktor lain dari dalam manusia yang mempengaruhi pola sikap seseorang. Rasa malas atau keyakinan setengah hati sering menjadi alasan untuk tidak melandasankan pola sikap seseorang pada pemahamannya yang Islami. Oleh karena Itu, pola sikap Islami yang tinggi perlu dibiasakan dan dilatih dengan memperbanyak amalan sunah. Mungkin awalnya harus dipaksakan dan akhirnya terbiasa dan membentuk pola sikap yang Islami. Ibarat kuda liar, nafsu harus bisa ditaklukkan dan dikendalikan agar setiap langkah dan perbuatan yang kita lakukan sesuai dengan ajaran Islam yang kita yakini benar.
Gaes, satu perbuatan yang baik ataupun yang buruk tidak berarti pada satu kesimpulan bahwa nafsiyahnya Islami ataupun tidak. Bisa jadi karena rasa capek membuat seseorang kesiangan saat sholat shubuh, namun Islam memberi kemudahan untuk segera sholat saat tersadar bangun dari tidur, tidak langsung bisa dinilai bahwa pola sikapnya tidak Islami. Sebaliknya, mungkin ada seseorang yang rajin melakukan puasa shunah, namun jika dia masih membiarkan dirinya mendekati Zina atau menghalalkan riba, artinya dia belum juga memiliki pola sikap Islami dengan hanya melihat satu sikap baik yang sesuai dengan ajaran Islam, sementara sikap lainnya masih bertentangan dengan ajaran Islam. Bisa jadi dia tahu bahwa pacaran Itu dilarang atau riba Itu haram tapi banyak pertimbangan yang mendasarkan pada akal semata atau karena banyak orang melakukan, akhirnya pada satu keputusan untuk melakukan satu perbuatan dosa besar, padahal dia tahu hukumnya haram dalam Islam. Oleh karena Itu, perlu sekali pola pikir yang sudah Islami harus mampu menundukkan nafsiyahnya agar bisa membentuk pola sikap yang Islami pula sehingga kepribadian Islam yang tinggi bisa terbentuk pada pribadi dambaan umat.
Aqliyah maupun nafsiyah Islamiyah harus terus terjaga dalam diri seorang Muslim agar terbentuklah kepribadian Islam yang menjadi benteng kuat bagi generasi dambaan umat. Umat Islam menjadi umat terbaik dan mempu memimpin dunia jika mereka mau mengatur hidup mereka dengan Islam secara kaffah. Dalam al-Qur'an surat Ali 'Imran Ayat 110, Allah berfirman,"Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik."
Sebutan Umat terbaik diberikan pada umat Islam yang bertaqwa. Pribadi bertaqwa yang taat pada aturan Allah adalah pribadi dambaan Umat yang memiliki aqliyah dan nafsiyah Islamiyah yang tinggi. Mereka akan tetap tumbuh menjadi generasi unggul meskipun hidup dalam sistem yang rusak. Ibarat tanaman unggul dan kuat perlahan merubah tanah tandus menjadi subur. Begitu pula generasi dambaan umat membawa warna kebaikan dengan Islam yang kuat dalam perjuangannya untuk menegakkan sistem Islam yang akan mengembalikan kehidupan Islami dengan menerapkan Islam secara kaffah di dalam seluruh aspek kehidupan. (reper/baim)
Posting Komentar untuk "Jadilah Generasi Dambaan Umat "