Life Is Choice
Oleh: Rini Fahmi (Santri Ponpes Darul Bayan Sumedang)
Ketika kita memilih jalan keta'atan, itu adalah kebahagiaan yang haqiqi.
Hidup adalah perjalanan. Ketika kita menempuh suatu jalan, memijakkan kaki di atasnya, maka akan ada saatnya jalan yang kita tempuh memiliki dua cabang dengan alur yang berbeda. Begitu pula dengan kehidupan yang kita jalani, ketika kita menginginkan sesuatu maka pilihanlah mana yang mesti kita tentukan terlebih dahulu, dimana dua pilihan yang saling bertolak belakang yakni antara jalan ketaatan dan jalan keinginan. Ketaatan memang selalu bertentangan dengan keinginan hati, tapi jalan itulah yang harus dijadikan landasan dalam menentukan sebuah pilihan. Karena kita ada di dunia ini adalah amanah dari Allah SWT, dan semua yang Allah titipkan harus kita jaga, harus kita pergunakan untuk melakukan segala sesuatu yang ia mau.
Beda halnya dengan jalan mengikuti keinginan hati, melakukan segala sesuatu berdasarkan keinginan hati, tanpa mempertimbangkan sesuai atau tidak-nya dengan apa yang Allah ridhoi, memutuskan segala sesuatu dengan nafsu, kalo menurut pribahasanya "Diciptain sama Tuhan, nurutnya sama syetan". Ini sih emang jalan yang pas dengan 'Hati' tapi tidak dengan 'Ridho illahi', mestinya kita sebagai seorang muslim tau diri yah betapa baiknya Allah memberikan semua anugerahnya kepada kita tanpa banyak tuntutan, Allah cuma mau kita tuh nurut sama aturan yang udah Allah kasih ke kita.
Sesimpel itu yah, tapi beratnya maasyaaallah. Ya, itulah konsekuensi memilih jalan ketaatan, tapi perlu kita ingat juga ya guys Allah tuh gak maksa kita buat taat sama aturan Allah, Allah nggak disembah sama kita, Allah bakal tetep jadi Allah yang maha terpuji, apapun yang kita lakukan nggak bakal pernah mempengaruhi atau menurunkan derajat Allah sebagai sang Khaliq, jadi sebenarnya yang butuh itu kita atau Allah?? Jawabannya ya, kita. Kita yang butuh sama Allah. Jadi, sebenarnya jadi seorang muslim tuh gak ribet-ribet amat yah nggak mesti kudu pinter, asal tau diri dan nggak bodoh, cuma itu kok kuncinya.
Ketika kita memilih salah satu jalan, antara jalan maksiat dan jalan taat Allah akan berikan potensinya.
Jadi, bener-bener yah bahwa hidup itu adalah sebuah pilihan. Kalo kita ingin kebahagiaan abadi yang tak akan terganti maka ketika di dunia kita harus memilih jalan ketaatan, kalo pengennya kebahagiaan yang sementara, terlena dengan kenyamanan dunia, ya tinggal pilih jalan yang kedua. Catatan yang penting untuk kita ketahui bahwa Allah tuh ngasih potensi untuk kedua jalan yang akan kita tentukan, kita memilih jalan maksiat ya Allah kasih potensi berdasarkan kemampuan kita untuk melakukan maksiat.
Ketika kita memilih jalan ketaatan, Allah juga kasih potensi yang jauh lebih baik berupa kemampuan kepada kita untuk senantiasa taat kepada Allah. Jadi pada intinya gak ada pilihan lain kecuali jalan ketaatan kepada Allah SWT. Secapek apapun kita, karena janji Allah bahwasannya "Allah akan menolong orang-orang yang menolongnya" (Qs. Al-Hajj : 40)
Untuk kamu yang sedang berjuang berusaha bersusah payah untuk menjadi hamba yang Allah damba, "BERBAHAGIALAH" karena kebahagiaan abadi sedang menanti. (reper/baim)
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.
BalasHapus