Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Untukmu Yang Ingin Pacaran!


 Oleh: Hilwa Zulfatunnisa (Santri Ponpes Darul Bayan Sumedang)


Di zaman sekarang ini kita gak asing kan dengan kata PACARAN? Jelas dong, jangankan siswa SMA, SMP, dan SD, bahkan anak TK pun pada tau tuh kata 'pacaran'. Pacaran itu katanya karena rasa cinta, ingin memiliki, itu memang fitrahnya manusia. Rasa cinta gak akan bisa dihindari, tapi apakah setiap orang bisa menyalurkannya dengan benar?? Pada faktanya pacaran itu adalah nafsu yang dibalut dengan kata cinta, hingga cinta suci itu tak punya tujuan hakiki. Maraknya pacaran menyebabkan banyak sekali wanita yang kehilangan kehormatannya, merusak mental dan akhlaq para remaja.


Kalau dimisalkan, pacaran itu berefek lebih parah daripada morfin, karena banyak pecandunya yang gak hanya sekedar mabuk, tapi banyak pula yang putus saraf kesadarannya, bahkan banyak lagi yang bunuh diri cuma karena pacaran, tragis memang tapi itulah faktanya. Allah udah memperingatinya jauh-jauh hari, juga pasti kalian kenal banget sama dalilnya, yup Q.S Al-Isra ayat 32 yang berbunyi: 


وَلا تَقْرَبُوْا الزِّنٰى اِنَّهُ كَانَ فَاحِشَةً وَسَآءَ سَِبْيلا


"Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk" 


Mendekatinya aja tuh udah dilarang, tapi kebanyakan manusia di zaman ini terlalu banyak menganggap remeh firman Allah SWT diatas.


Untuk yang sudah terjadi. Tanyakan pada dirimu, apakah kalian rasakan hubungan cinta yang suci dan penuh keikhlasan, hubungan yang terus berlanjut, siang-malam kau nikmati bening cintanya si dia, dan kamu pikir begitu indah kisah cintamu, akhirnya hubungan kalian sampai titik puncaknya, cinta itu sudah dalam titik tertingginya. Dan menikahlah sepasang kekasih yang berpacaran tadi. 


Ini masalahnya ketika pacaran tadi menjadi awal hubungan dan menikah menjadi puncak dari hubungan mereka, maka setelah menikah apa yang akan terjadi dengan hubungan tersebut? Apakah ada puncak kedua setelah puncak pertama? Tidak kawan. Setelah puncak pertama tadi, yang ada hanya keadaan menurun, memang sunnatullahnya seperti itu. Seperti jikalau kalian naik gedung ke titik paling tinggi, kalian berdiri di sana, apakah ada lagi bagian yang lebih tinggi? Tidak.


Cukup kan kawan, agar hubungan cintamu dimulai setelah menikah. Nikmatilah setiap kenaikan hubungan cintamu dengan halal. Rugi berat pokoknya bagi yang pacaran. 

Contoh yang diatas itu hanya kemungkinan, tapi tidak ada yang bisa memberi jaminan kalau si dia bisa menjadi pasangan hidup, bisa saja kamu memutuskannya, atau mungkin karena ada orang lain yang memikat cinta lalu kamu putusin si dia, lha kasian! 


Nah, di dalam Islam tak ada kata pacaran, Islam mengatur semua aspek kehidupan dari bangun tidur sampai tidur lagi, bukan hanya soal ibadah (hubungan kita dengan sang pencipta) saja, Islam juga mengatur interaksi antara pria dan wanita, gak boleh ada yang namanya kholwat (berdua-duaan), ikhtilat (campur baur), juga ada batasan aurat laki-laki dan aurat perempuan. Itu semua untuk menjaga kehormatanmu kawan! Bukan soal lebay. Allah SWT memerintahkannya ke jalan Islam, mengaturnya ke jalan yang benar. Itu juga untuk kebaikan manusia sendiri, jagalah hatimu untuk orang yang tepat di hubungan yang halal tentunya. 


Wahai pemuda janganlah kalian terlalaikan oleh gemerlap indahnya dunia, lihatlah disana banyak negeri Islam yang terluka! Sadarkah engkau untuk membela? "Ketika dulu para syuhada berjuang dengan tajamnya pedang dan para ulama dengan goresan pena, kini bagiannya kita untuk berjuang dengan lenturnya keyboard dan lantangnya teriakan 'Dakwah'!!!". Allahu akbar!! (reper/az)

2 komentar untuk "Untukmu Yang Ingin Pacaran!"

  1. min, itu kebalik antara definisi khalwat dan ikhtilat

    BalasHapus