Alhamdulilah Masih Bisa Menulis

 

Oleh: Mochamad Efendi

Alhamdulilah masih bisa berdakwah lewat tulisan dengan merespon fakta dan mengkaitkan dengan Islam sebagai solusi fundamental. Meskipun tidak bisa berjalan, tapi jari tangan masih bisa digerakkan untuk menggoreskan ide Islami dalam sebuah tulisan dan semoga bisa menginspirasi kebaikan.

Dimanapun kapanpun kita berada, kita  bisa menguntai kata-kata untuk dijadikan satu tulisan. Kita bisa merespon fakta kehidupan kapitalis yang mengejar kekayaan dunia dan jabatan dengan menghalalkan segala cara dan meninggalkan agama. Sehingga korupsi merajalela dan tidak perduli rakyat menderita. Ini adalah fakta bahwa kita hidup dalam sistem rusak yang harus diganti dengan sistem terbaik yakni Khilafah. 

Banyak orang stress karena tidak bisa memenuhi gaya hidup hedonisme dalam sistem kapitalisme. Sementara banyak tawaran solusi yang tidak memberikan penyelesaian, malah menjerumuskan mereka dalam jeratan hutang. Pinjol yang mengandung unsur riba,  dosa besar dipermudah bahkan negara memfasilitasinya. Hidup tidak berkah dalam sistem kapitalis. Karena tuntutan gaya hidup hedonisme. Mereka membeli barang-barang mewah dari hutang pinjol padahal mereka sebenarnya tidak mampu membelinya. Beban hutang membuat hidup semakin berat sehingga tidak sedikit yang memutuskan bunuh diri atau melakukan tindak kriminal.

Beruntunglah mereka yang masih berpegangan teguh pada ajaran Islam yang lurus dan mulia. Mereka yang tidak pernah meninggalkan kewajiban sholat, karena sholat solusi dan sabar adalah solusi semua masalah. Terlebih mereka yang menjaga diri mereka dari dosa besar, karena banyak godaan dosa besar yang dianggap biasa dalam sistem kapitalis. Lebih beruntung lagi mereka yang tergabung dalam barisan dakwah untuk memperjuangkan Islam agar bisa diterapkan secara kaffah dalam sistem terbaik, khilafah agar terwujud kehidupan Islami

Alhamdulilah masih bisa berdakwah lewat tulisan dengan merespon fakta dan mengkaitkan dengan Islam sebagai solusi fundamental. Meskipun tidak bisa berjalan, tapi jari tangan masih bisa digerakkan untuk menggoreskan ide Islami dalam sebuah tulisan dan semoga bisa menginspirasi kebaikan.

Kitapun bisa berbagi tentang apa yang kita rasakan dan pengalaman hidup tentunya dikaitkan dengan Islam sebagai solusi fundamental. Misalnya; saat kita mulai putus asa dan semangat mulai meredup

Alhamdulilah masih diberi nikmat hidup, bisa berkumpul dengan keluarga. Senang rasanya mendengar suara mereka. Alhamdulilah masih bisa merasakan nikmatnya makan, tidur dan masih bisa duduk meskipun belum bisa berjalan. Mataku masih bisa melihat, telinga masih normal, dan aku masih bisa bicara dan bisa berfikir sehat. []