Menemukan Kebenaran Hakiki dengan Islam
Oleh: Mochamad Efendi
Saat ini banyak orang pandai bicara dan mencari pembenaran, bukan kebenaran. Mereka tidak mau mendengarkan dan memikirkan apa yang disampaikan lawan bicaranya. Padahal kebenaran bisa saja datang dari orang yang kita benci atau yang kita anggap musuh dan remeh. Hendaklah kita tidak melihat siapa yang menyampaikan tapi apa yang disampaikan.
Jangan sampai kita menyesal seperti penyesalan penghuni neraka yang tidak mau mendengar dan memikirkan peringatan yang datang dalam hidup mereka. Dan mereka berkata, "Seandainya dahulu kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan. Itu), tentulah kami tidak termasuk penghuni neraka yang menyala-nyala." (QS. Al-Mulk ayat 10).
Bagaimana kita saksikan perdebatan tentang Ijasah palsu yang tidak mendidik karena kedua belah pihak saling menyerang bukan untuk mencari kebenaran, tapi pembenaran. Mereka menyampaikan narasi-narasi hanya untuk membenarkan pemikirannya yang lemah dan banyak salah. Mereka membela mati-matian meskipun tidak yakin bahwa yang dibela benar.
Kita saksikan juga para pejabat yang pandai berkata-kata tapi tidak mau mendengar dan memikirkan masukan dari rakyatnya. Mereka memaksakan pendapatnya dalam kebijakan yang dzolim. Bibit Kesombongan di dalam hati menolak kebenaran hakiki. Mereka meresa hebat karena sedang berkuasa dan menolak pendapat dari rakyat biasa. Ingatlah kekuasaan pasti berakhir dan adzab Allah dekat dan sangat pedih bagi penguasa yang dzolim dan arogan.
Harusnya kita bisa mengambil pelajaran dari kisah fir'aun yang merasa dirinya hebat dan berkuasa sehingga menolak peringatan dari Tuhannya yang dibawa oleh nabi Musa. Bahkan dia berani mengangkat dirinya sebagai Tuhan yang menghukum mati siapa saja yang berani melawan kekuasaannya. Namun Fir'aun dan pasukannya berakhir memilukan ditenggelamkan di Laut merah karena kesombongannya menolak kebenaran. Ini akan menjadi pelajaran bagi pemimpin dzolim dan arogan yang akan tenggelam karena perbuatannya sendiri jika tidak segera sadar untuk kembali pada kebenaran hakiki. Semoga mereka segera menyadari kesalahannya sebelum adzab Allah yang sangat pedih menimpa mereka.
Jadikanlah Islam sebagai landasan berfikir agar menghasilkan pemahaman Islami. Jangan sampai kita tertipu oleh pemikiran yang seolah-olah dalam logika manusia benar padahal salah. Saat berinteraksi dan berdiskusi bersikap terbuka untuk mencari kebenaran hakiki yang sesuai dengan Islam. Jangan merasa benar sendiri dan menutup diri dari kebenaran. Jangan ragu atau bimbang untuk terus berpegang teguh pada ajaran yang lurus dan mulia, Islam ditengah pemahaman rusak yang bersumber dari sekulerisme. Tidak usah takut atau malu meskipun dianggap intolerant, radikal dan ketinggalan zaman. Semoga kita semua dalam bimbinganNya agar bisa menemukan kebenaran hakiki yang mengantarkan kita pada jalan lurus yang diridhoi oleh Yang Maha Benar. []
Posting Komentar untuk "Menemukan Kebenaran Hakiki dengan Islam"