Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Terus Memantaskan Diri, Jangan Berhenti Berdakwah!


 



Oleh: Mochamad Efendi


Kesadaran untuk berdakwah bisa datang kapan saja meskipun belum memiliki kemampuan untuk berdakwah. Merasa tidak mampu berkomunikasi dengan baik, pengetahuan keislaman yang terbatas dan juga kurang lancar membaca al-Qu'an, apakah lantas harus berhenti berdakwah. Tentu tidak, kita harus memantaskan diri dengan terus belajar dan mengaji serta terus berinteraksi untuk menyampaikan kebenaran Islam. Perlahan kepercayaan diri akan meningkat seiring dengan kemampuan dan pengetahuan tentang Islam bertambah. Teruslah berdakwah karena itu adalah perintah Allah.


Gaes, sampaikan kebenaran Islam dengan terus melakukan kontak ditengah-tengah umat. Semakin sering kita berinteraksi dengan umat, lisan kita semakin lancar menyampaikan ajaran Islam yang lurus dan mulia. Diharapkan semakin banyak orang yang dapat diyakinkan untuk mau berislam secara kaffah. Berdakwah juga bisa disampaikan lewat tulisan. Tentunya semakin banyak tulisan yang bisa diselesaikan dan dibagikan di sosmed, diharapkan banyak orang yang tercerahkan pemahamannya dengan Islam. Kemampuan menulis juga terus terasah.


Mengaji untuk mengupgrade pengetahuan kita tentang Islam. Mengaji bersama sahabat yang memiliki kesadaran sama untuk menambah tsaqofah keislaman adalah pilihan tepat. Dengan berinteraksi dan diskusi akan memperkuat pemahaman kita daripada belajar sendiri. Meluangkan waktu dengan sahabat yang yang suka mengaji sungguh menyenangkan ditengah kesibukan kita dalam berdakwah.  


Belajar membaca al-Qur'an, menghafal, dan memahami maknanya harus dilakuan setiap hari  Membacanya saja berpahala apalagi menghafal dan memahami kandungannya. Perlahan bacaan kita semakin lancar dan bagus, begitu pula pemahaman kita terus bertambah. Banyak kata yang terulang diharapkan kosa kata bahasa arab juga terus bertambah. Ada dhomir, huruf, fiil ataupun isim. Ada juga kata yang sama memiliki makna berbeda tergantung konteks penggunaannya.  


Terus lakukan untuk memantaskan diri agar kemampuan berdakwah terus bertambah. Berhenti berarti mati, tidak ada usaha untuk mencoba memperbaiki diri. Perlu usaha lebih keras lagi untuk memulai lagi jika kita berhenti. Agar semangat terus menyala, bergabunglah dalam barisan dakwah agar ada yang menasehati dan menguatkan saat hati mulai lemah dan ingin menyerah. Jalan dakwah tidaklah mudah, maka kita butuh sahabat sejati untuk terus menyemangati.


Kegagalan adalah awal dari keberhasilan. Jangan menyerah untuk terus mencerahkan umat dengan Islam. Bersama kesulitan ada kemudahan. Jadikan kegagalan menjadi pelajaran. Artinya ada yang perlu diperbaiki dan ditingkatkan untuk menemukan cara menarik agar dakwah kita bisa diterima.   


Sungguh beruntung para pengemban dakwah, kemampuannya terasah dan pemahamannya tentang Islam terus bertambah. Langkahnya kokoh dan tidak mudah goyah oleh pemikiran rusak ditengah umat akibat virus sekularisme. Mereka bisa mati tapi amalan jariyah terus mengalir dari orang-orang yang tercerahkan oleh usaha dakwahnya. Allah tidak melihat hasil tapi usaha dakwah kita. Tidak perlu berkecil hati meskipun dapat penolakan dan cibiran dari orang-orang yang belum dapat hidayah karena kesombongan menolak kebenaran. Teruslah memantaskan diri dalam berdakwah agar lebih banyak umat tersadarkan untuk mau berdakwah dan berislam secara kaffah. []

Posting Komentar untuk "Terus Memantaskan Diri, Jangan Berhenti Berdakwah!"