Gaul, Tapi Melanggar Aturan Allah SWT. Nggak Bangeets!
Oleh : Yuchyil Firdausi
SOEARA-PELADJAR.COM -
"Loe nggak gaul !”
“Dasar Kuper!”
“Ndeso !!!”
“Sono pergi, dasar kampungan !!!”
Sobat, pernahkah kalian dapat umpatan yang menjengkelkan kayak gitu? Yups. Pasti sebagian besar kalian pernah mengalaminya. Ya kan? Kadangkala, saat kita nggak uptudate dengan apa yang lagi nge-hits, seringkali kita di sebut ndeso, kuper, nggak keren, sampai ketinggalan jaman.
Udah bukan rahasia umum lagi, jika seseorang baru bisa di sebut gaul jika ia mampu mengikuti tren perkembangan dunia anak muda terupdate. Dan biasanya dunia anak muda berkutat pada dunia fun, food and fasion. “Hari gini anak cewek nggak pake hot pants?” “Helooow. Pasti itu manusia kuno!”. Itu adalah sedikit gambaran betapa susahnya jaga iman di jaman sekarang. Meski gitu gaes kita tetep musti jaga iman kita. Biar jaman berubah, waktu berganti yang namanya iman harus tetap ada di dada. Agar kita nggak rugi di akhir hayat nanti.
Trus, kalo urusan gaul nggak gaul kita harus tetap pake iman buat ngelihat apakah gaul kita itu bertentangan dengan hukum syara’ ato malah melanggar. Makanya, sobat sekalian harus hati-hati dalam pergaulan agar tidak gaulungkoming. Mau gaul malah terjerumus perbuatan dosa. Is is is kasihan…. Astaghfirullah.. Maka, dari itu ada beberapa warning kita dalam bergaul. Pertama, apakah itu gaul kita bisa mendekatkan kepada Allah atau justru membuat kita jauh dari Allah. Kedua, apakah gaul kita sesuai syari’at Islam atau justru sangat bertentangan. Ketiga, Gaul nggak gaul itu bukan soal popular, tapi masalah taat ato maksiat.
Sebagai muslim kita telah memiliki peraturan hidup lengkap. Dari bangun tidur sampai tidur lagi, semua ada aturannnya. Dialah allah, tuhan kita yang telah menciptakan manusia lengkap beserta aturan hidup. Kenapa harus ada aturan? Karna semua yang nggak ada aturannya pasti akan rusak. So, agar manusia-manusia nggak pada berantem dan membuat kerusakan di muka bumi. Maka, Allah-pun menurunkan seperangkat aturannya buat kita. Ibarat mesin yang dibuat oleh sebuah pabrik, maka mesin itu ada potensi untuk rusak pula. Sehingga, agar mesin nggak cepat rusak maka pabrik pembuatnya pasti telah memberikan tata cara penggunaaan dan perawatan mesin tersebut. Begitu pula manusia ketika aturan itu tidak ada maka kerusakanlah yang akan terjadi.
Lalu apa hubungannya aturan Allah dengan gaul? Kalau kita mengaku sebagai umat muslim sejati, otomatis aturan itulah yang membuat kita jadi gaul dan trendy. Ketika kita berjalan sesuai aturanNya maka keridhoan Allah yang kita dapatkan. Nah, kalo gaul kita hanya seputar fun, food and fashion. Tentu itu nggak keren, karna kita hidup ini bukan sekedar buat bersenang-senang aja. Artinya apa, bersenang-senang boleh aja asasl tetap dalam ketaatan kepada Allah SWT. Begitupun dengan urusan gaul, harus tetap taat kepadaNya dimanapun dan kapanpun itu. Jadi, gaul yang diridho’i adalah gaul yang syar’i, sesuai dengan aturan Allah SWT. Sehat jasmani dan rohani serta sesuai syari’at Islam. Wow, kalau seperti itu pastinya sempurna. Lantas seperti apa gaul yang sehat dan syar’i?
1. NO PACARAN, NO FREE SEX
Pacaran sudah menjadi hal yang tidak asing dimasyarakat kita, bahkan sudah menjadi budaya. Padahal kalau kita lihat dari sisi baik-buruknya, untung dan ruginya maka akan kita jumpai buruk dan ruginya. Bukankah Allah sudah mengingatkan kita dalam surat Al Isra’ ayat 32“...dan janganlah kalian mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah perbuatan keji dan seburuk-buruk jalan (QS.Al-Isra’:32)”. Sangat jelas dalam ayat tersebut Allah melarang hambanya untuk mendekati zina, dan aktivitas pacaran adalah salah satu aktivitas yang mendekati zina tersebut. Belum lagi dalam aktivitas pacaran tersebut pasti banyak bohongnya, kita pasti akan memuji-muji saja, menampilkan yang baik-baik agar selalu tampil sempurna dihadapan pacar. Cenderung aktivitas pacaran adalah berdua-duaan (berkhalwat) yang senantiasa berujung pada perzinaan. Realita yang kita jumpai di tengah-tengah masyarakat kita sudah sangat memprihatinkan. Perzinaan terjadi dimana-mana, free sex menjadi sebuah kebiasaan yang wajar untuk dilakukan. Bahkan para pelajar di berbagai daerah menurut hasil beberapa survei yang dilakukan mengaku pernah melakukan hubungan suami istri diluar nikah. Maka sungguh sangat bobroknya masyarakat kita, ketika masih dibiarkan kemungkaran seperti itu.
2. NO DRUGS, NO DUGEM, NO GHIBAH
Narkoba juga menjadi ancaman serius generasi muda kita saat ini. Banyak generasi muda kita banyak yang terjerumus memakai obat-obatan terlarang demi untuk membuat mereka percaya diri. Para pemuda sekarang juga lebih nyaman dengan kehidupan malam mereka yang cenderung ke arah negatif. Belum lagi sebagian dari mereka terutama kaum wanita sering ghibah (gosip). Apa lagi media cetak dan elektronik juga menayangkan acara yang sama sehingga terciptalah contoh serta terbentuknya kebiasaan tersebut. Hal di atas merupakan ancaman bagi generasi muda. Gaul bukan berarti harus memakai drugs, bukan harus dugem dan menggosip. Hal tersebut justru menjauhkannya dari islam karena hal tersebut bertentangan dengan aturan Allah.
3. MENUTUP AURAT
Kalau kita melihat umat islam pada zaman sekarang lebih mementingkan mode daripada menutup aurat. Sebagian dari muslimah kita kadang merasa belum siap untuk menggunakan kerudung dan jilbab. Tapi hal tersebut bukan dijadikan alasan untuk tidak menutup aurat, karena perintah menutup aurat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan. Seperti halnya shalat yang hukumnya wajib, maka menutup aurat pun hukumnya juga wajib.
4. SUKA MENGAJI
Belajar Islam dengan mengaji sudah mulai ditinggalkan para generasi muda muslim. Mereka lebih sibuk les privat daripada harus ngaji. Maka tak khayal banyak generasi muda sekarang yang cerdas tapi akhlaknya tidak baik, bahkan banyak melakukan hal-hal yang dilarang Allah. Maka dengan mengaji diharapkan akan tercipta generasi yang paham islam, serta mengaplikasikan islam dalam kehidupannya.
5. SELALU MENEBAR SALAM
Salam adalah doa, dan salam merupakan ucapan yang diucapkan di dunia dan di syurga. Tapi kebanyakan umat islam lebih nyaman menyapa dengan ucapan lain daripada salam. Oleh karena itu budaya untuk saling menyapa dengan salam harus dilatihkan dan mulai dibiasakan sejak umur kanak-kanak. Dengan seperti itu akan lebih mengkondisikan lingkungan masyarakat kita jadi berkah dengan atmosfer doa di dalam salam.
6. BERLOMBA DALAM MENUNTUT ILMU
Mendatangi majelis-majelis ilmu harus jadi kebiasaan. Haus akan ilmu agama harus dijadikan prinsip. Merasa bodoh dan kurang akan kesempurnaan ilmu agama akan membuat kita semangat dan berlomba-lomba mendatangi majelis-majelis ilmu. Majelis-majelis ilmu merupakan taman-taman surga dimana malaikat berkumpul dan mendatangi majelis-majelis tersebut. Jadi alangkah indahnya kita berdiam khusyu’ di majelis yang doa kita mustajabah.
Nah, kalau kita ingin menjadi pemuda yang gaul tapi diridhoi Allah maka mari kita mengkaji lebih dalam lagi Islam dan aturannya, dijamin kita bukan sekedar bisa jadi manusia gaul saja, tapi bisa selamat dunia akherat.
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya lah kamu akan dikumpulkan.”(TQS. Al-Anfal : 24). [].
Posting Komentar untuk "Gaul, Tapi Melanggar Aturan Allah SWT. Nggak Bangeets!"