Pacaran, Maksiat Yang Tak Seharusnya Membudaya!
Oleh: Aziz Rohman (Pembina Soeara-Peladjar)
SOEARA-PELADJAR.COM -"2 Remaja Mabuk Cinta, 10 Kali Berbuat Dosa Besar hingga Terjadi Hal Menggemparkan Ini", begitulah judul sebuah berita di Surya.co.id 31/05/2017. Yups, kejadian naas tersebut terulang kembali. Untuk kesekian kalinya hal serupa terjadi lagi, peristiwa menyedihkan itu menimpa saudara kita BL (17), warga Desa Kebondalem, Kec. Bareng, Kab. Jombang digauli oleh kekasihnya sendiri, yakni BAD (17), warga kecamatan Ngoro. Akibatnya, BL pun hamil dan BAD lari tak bertanggungjawab. (http://surabaya.tribunnews.com/2017/05/30/2-remaja-mabuk-cinta-10-kali-berbuat-dosa-besar-hingga-terjadi-hal-menggemparkan-ini)
Pacaran
Sobat rohimakumullah, berulang kali kita mendengar kabar yang menyakitkan seperti ini. Tapi, entah mengapa hal-hal yang sama terus saja berulang. Pacaran, hamil diluar nikah, married by accident seolah menjadi hal yang biasa terjadi, padahal ini dosa. Entah, apa yang menyebabkan fenomena dosa ini seolah menjadi lumprah di mata kita. Apa karna maksiat sudah biasa kita lihat atau karna terlalu sering kita melihat manusia bermaksiat. Padahal hamil diluar nikah adalah zina, dan zina itu adalah perbuatan dosa. Meski begitu fenomena pacaran tetap saja merajai tangga tranding topik di dunia perbincangan soal anak muda. Bahkan, pada masa sekarang nih gaes, bila ada seorang anak yang belum punya pacar. Ortunya bingung kelimpungan seolah dunia sudah mau kiamat saja, takut kalo anaknya nanti kehabisan stok jodoh. Ckckck.... Ya Allah, astagfirullahaladzim. Sobat, sejujurnya Islam telah memiliki seperangkat aturan yang mana jika perasaan suka lawan jenis itu muncul maka ekspresi cinta itu di ungkapkan dengan cara khitbah (melamar) lalu di nikahi, bukan di pacari. Sebab pada hakikatnya pacaran itu adalah aktifitas khalwat (berdua-duaan) lawan jenis. Dimana aktifitas ini jelas di larang di dalam Islam. “Janganlah salah seorang dari kalian berkhalwat dengan seorang wanita karna sesungguhnya syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua” (Al hadits)
Tanya pada mereka...
Yups, tanyakan pada mereka. Pada para aktivis pacaran. Pasti mereka adalah orang-orang yang nggak siap, nggak siap tanggung jawab. Buktinya, kalo dia siap pasti si perempuan di ajak nikah bukan di pacari!. Kalo ditanya, "kenapa nggak berani nikahi?" Diantara jawabannya yang sering banget muncul adalah: masih sekolah, belum siap, ortu belum setuju, kerjaan belum mapan, dsb. Trus, karna nggak siap tapi nafsu udah pada kebelet maka, jalan pintas yang selalu mereka tempuh untuk memuaskan syahwatnya pasti pacaran. Masih bau kencur, sudah pacaran. Mau cari jodoh dengan pacaran. Cari jodoh apaan umur masih belasan tahun, masih sekolah kok mau nyari pasangan hidup. Ah, yang bener nyari jodoh.. Nyari jodoh apa nyari pemuas hawa nafsu, hayo ngaku...
Bahaya Pacaran
Sobat, pacaran itu nggak ada untungnya sama sekali, ruginya banyak. Rugi waktu, rugi uang, rugi tenaga dan rugi pikiran. Apalagi kalian gaes, yang masih di usia sekolah. Pacaran bukan saja mengganggu aktifitas belajarmu tapi juga menambah-nambahi derita, memikirkan sesuatu yang tak seharusnya kamu pikirkan. Ingat pesan bapak ibu guru kita, kita harus rajin belajar agar sukses di kehidupan mendatang. Bukan malah berpacaran!
Di samping itu nih gaes, selain pacaran itu juga nggak baik bagi masa depanmu. Pacaran juga bisa selalu bikin aib dan malu. Memang benar tak semua pacaran berujung zina, tapi semua perzinahan pasti di awali dengan aktifitas yang namanya pacaran. Jujur, silahkan tanya BAD dan BL atau para aktifis pacaran yang lain. Apakah pacaran cukup hanya dengan pegangan tangan? Kayaknya enggak dech... Sebagai manusia normal, pasti mereka menginginkan lebih dari hanya sekedar pegangan tangan. Percaya dech, banyak kok kasus yang telah membuktikan bahwa pacaran tak sekedar pegangan tangan, tapi lebih dari itu, termasuk kisah cinta BL dan BAD. Sebab laki perempuan punya syahwat, maka Islam mengaturnya agar jangan sampai terjadi berdua-duaan bukan mahram. Tapi, kitanya aja yang suka ngelupain aturan agama.
“Dan janganlah kamu mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (Qs. Al isra’: 32)
Udah di bilangin, jangan melakukan aktifitas yang mendekati zina. Eh, masih aja di lakukan. Masih aja pacaran. Udah di ingetin berulang kali dilarang khalwat, malah keseringan. Dilarang pacaran, malah kehamilan. Aduh, fatal dech akibatnya. Sudah berdosa nanggung malu pula. Astaghfirullah....
Kenalan, tukar no. HP, ketemuan, pacaran, pegangan tangan, trus.. trus… lebih dari itu. Akhirnya hamil dach. Kalo udah gini sapa yang nanggung malu dan dosa. Btw, terkadang mereka mengerti kok apa yang mereka lakukan salah. Hubungan badan suami istri jelas nggak boleh di lakukan sebelum ijab qobul terlaksana. Tapi, karna sudah terlanjur akhirnya keduanya sama-sama sudah mutusin. Karna terlanjur merasa enak sesaat, zinapun dilanjut saja sampai berkali-kali. Giliran hamil, laki perempuan saling menyalahkan. Ini salah itu salah, dua-duanya salah tapi nggak mau disalahkan. Akhirnya, semua jadi malu. Pribadi malu, ortu malu, lingkungan malu, semua orang jadi malu, sudah malu-maluin dosa pula. Dan kejadian seperti ini nggak cuma sekali saja terjadi, tapi berkali-kali. Akankah sobat membiarkan ini terus berulang? Tidak! Ini nggak boleh terjadi lagi.
So,..
Setiap sobat muslim wajib hukumnya untuk ngaji, memperdalam ilmu agama. Belajar agama nggak cukup hanya sekedar bisa sholat dan baca Qur'an saja. Tapi, sobat sekalian harus memahami setiap seluk beluk Islam secara keseluruhan. Sehingga, sobat bisa berfikir sebelum berbuat. Berfikir sebelum bertindak, untuk kebaikan kita semua. Jangan sampai penyesalan datang di kemudian hari. Jauhi, aktifitas maksiat seperti pacaran dan pergaulan bebas. Jika memang telah siap segera menikah, jika belum dan masih sekolah maka manfaatkan masa mudamu untuk kegiatan positif dan berpahala.
Tak sedikit orang yang di cap sombong dan idealis karena tidak mau pacaran..
BalasHapusYups. Mari Istiqomah dalam kebenaran dan kesabaran. Insyallah, indah ada pada waktunya :)
BalasHapus