Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pilih mana, HIJRAH Marker Or Permanent Marker??


Oleh : Ulinnuha Khoirunnisa Arofati

SOEARA-PELADJAR.COM - Sob, dewasa ini banyak kita jumpai kata-kata Islami, simbol-simbol islami saling menjamur seiring menyertai langkahnya sang waktu berdenting. Maka sering para insan berbagai kalangan, menggempurkan titel hijrah, hijab syari, penjagaan ukhuwah dan berbagai macam sebutan lainnya. Segalanya istimewa dihibahkan pada seorang muslim/muslimah yang cenderung menginginkan perubahan pada penampilan dirinya sehingga tampak sepertihalnya muslim sejati.

Hingga muncullah berbagai macam cabang dari istilah-istilah tersebut. Semisal dalam masalah hijab syari! muncul hijab pashtan, hijab antem, hijab bergo, hijab lengan, hingga sampai membludak para muslimah yang kini berbondong-bondong membeli jubah  dengan cadar ples kerudung jumbo semata kaki.

Contoh lagi, tentang penjagaan ukhuwah yang punya kaitan dengan persoalan nikah muda. Yang muda yang berhijrah ingin mengubah pula pola bersikapnya dihadapan kaca sosial. Sehingga ia mengubah panggilan antar sesama bukan lagi dengan menyebut bray, bro, mbak, mas, sist, dll. Namun menjadi panggilan akhi dan ukhti. Tentu, itu merupakan suatu nilai yang baik tertanamkan.

Namun suatu ketika nih, ia berhadapan dengan sesuatu yang seharusnya tidak mengharuskannya untuk melakukan sebuah interaksi tertentu dengan lawan jenisnya, sesuatu yang dalam pandangannya bukan merupakan problem darurat. Ia melakukannya dengan sukarela, bangga tanpa merasa mendapat beban dan pengkoreksian sama sekali. Panggil akhi, tapi ternyata buat nyari kabar. Panggil ukhti, eh..modusnya banyak. Mau minta diajarin pelajaran, mau ngembalikin barang yang ketinggalan, dan seabreg propaganda modus-modus lainnya.

Alhasil, daripada terwujud interaksi tak bertepi tanpa status ,dan dikarenakan tak mengharapkan pacaran yang mendekati zina, diambillah langkah pernikahan dimasa muda. Apalagi, mumpung banyak selebgram yang melaksanakan sunnah nabi ini di usia sangat muda, sehingga tak lagi tabu amalan itu, tak ada rasa malu untuk pula melakukannya.

Eh, simbol dan istilah-istilah Islami jadi terlalu keruh untuk digunakan sebagai tolak ukur.Serasa hanya sebagai penyebutan dan labelling tanpa pengaplikasian yang ada di dalamnya.

Ada juga yang menggunakan istilah-istilah Islami bukan sebagai suatu unsur yang melekat kuat hasi daripada pemahaman berpikir tentang aqidah Islam. Seperti bebek yang antara induk dan anak senantiasa mengikut, diposisi ini jualah banyak muslim yang terjerat tren mode on masa kini.

Teknologi udah canggih, braiii. Mau nyari jaman sekarang yang ngetren apa, mah gampang tinggal pentelengin aja noh istagram, apa yang lagi di-endors/di-promosikan. Atau googling aja  tren masa kini. Akhirnya para muslimah utamanya banyak yang berfashion berdasar perkembangan zaman dan masa.

Ga terima dibilang cupu, jadul, kurang pergaulan, en gak trendy, akhirnya membuka jalan kepada perubahan hijrah yang marker. Hijrah yang yang tanpa didasari kemurnian niat semata hanyalah karena perintah Alloh Taala, hanya akan mungkin menghasilkan perubahan yang sekali pakai saja.Ia akan jadi perubahan yang hanya terpakai sesuai zaman. Tak melekat kuat pada pribadi jiwa, untuk dijadikan sebagai langkah berpijak dan berbuat selanjutnya.

Hijrah marker hanyalah menjadi pelengkap untuk majunya tren dan teknologi. Sehingga ketika muncul istilah baru yang menggelora, ada perubahan pribadi yang mengikuti. Laluu, sepasca berganti lagi istilah-istilah baru, perubahan pribadi tersebut kembali pula mengikuti. Beginilah hijran marker. Hijrah yang hanya dipakai sesuai kapasitasnya saja.

Braiii, sebagai seorang muslim-muslimah yang mengaku abdunnya Alloh, punya pedoman yang satu; Al-Quran, mestilah buat kita memiliki hijrah permanent marker. Sehingga tatkala muncul tren mode baru, istilah dan simbol-simbol baru, zaman baru, perubahan kita tetap sama.Tak ada yang berbeda. Standar kita tetaplah sama. Selama hukum di Al-Quran dan Assunnah senantiasa dipegang, disanalah tertera jelas letak standar untuk melangkah dalam perubahan. (sp)

Posting Komentar untuk "Pilih mana, HIJRAH Marker Or Permanent Marker??"