Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Jangan Terjang ‘Lampu Merah’ Allah


Oleh: Arinta Kumala Verdiana

SOEARA-PELADJAR.COM - Siapa sih yang tidak pernah lewat di perempatan lampu merah?. Tentunya hampir semua orang pernah melewatinya. Kalau lampu merah menyala tentu kita berhenti dong. Karena merah adalah tanda bahwa kita harus berhenti. Kalau kita nekad tetap memacu kendaraan kita sementara lampu masih merah kira-kira apa yang akan terjadi ?. Bisa dipastikan akan terjadi kecelakaan atau tabrakan antara kendaraan yang kita tumpangi dengan kendaraan dari arah lain yang di sisi tersebut lampu lalu lintas yang menyala adalah hijau. Konsekwensinya kita bisa saja terluka, patah tulang atau bahkan meninggal dunia. Na’udzu billahi min dzalik.

Nah Allah SWT juga punya ‘lampu merah’ lho buat kita. Yaitu larangan-larangan yang tidak boleh kita langgar. Kalau kita nekad melanggar maka akan ada konsekwensinya untuk kita. Yaitu berupa dosa. Dan dosa mengantarkan kita untuk dimasukkan ke dalam neraka. Ih serem kan ?!.

Kenapa coba kita tidak boleh melanggar larangan-larangan Allah ?. Karena kita adalah hamba Allah. Kita adalah makhluk Allah. Allah telah menciptakan kita dengan seperangkat aturan. Baik berupa perintah-perintah yang harus kita jalankan. Dan juga berupa larangan-larangan yang tidak boleh kita langgar.

Tapi zaman now ini, banyak sekali yang nekad untuk menerjang ‘lampu merah’nya Allah. Ada larangan mendekati zina misalnya. Banyak sekali sekarang yang melanggarnya. Banyak remaja yang terjebak dalam aktifitas pacaran yang akhirnya kebablasan melakukan free sex. Malahan remaja zaman now itu merasa tidak kekinian kalau tidak punya pacar. Padahal jelas- jelas  pacaran itu adalah aktivitas yang mendekati zina. Dan tentunya dengan pacaran itu adalah bentuk pelanggaran terhadap ‘lampu merah’nya Allah. Konsekwensinya ya jelas akan dapat dosa.

Bagaimana agar kita kita tidak menjadi remaja-remaja yang suka melanggar ‘lampu merah’nya Allah ?. Kita harus kuatkan pemahaman makna syahadat kita. Syahadat yang senantiasa kita lantunkan dalam sholat kita, di dalamnya ada pengakuan kita bahwa tidak ada Illah selain Allah. Makna Illah di situ adalah Dzat yang patut disembah. Maka sebagai hamba Allah, sudah seharusnya untuk tunduk kepada Allah yang sepatutnya kita sembah. Maka ketika Allah memberikan ‘lampu merah’ pada kita, tak pantas sama sekali bagi kita untuk menerjangnya. (tor)

Posting Komentar untuk "Jangan Terjang ‘Lampu Merah’ Allah"