Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

New Year Alert : Waspada Maksiat di Malam Tahun Baru!


Oleh: Diajeng Kusumaningrum, S.Hut (Fasilitator Kelompok Belajar Ibu TK Assalam, Fasilitator Kajian Muslimah Shalihah Pondok Ungu Permai)

Tahun baru kian dekat. Sebagai muslim kita tidak menganggap tahun baru masehi sebagai momen spesial bagaikan hari raya. Namun berbagai promosi menggiurkan menjebak kita untuk memanfaatkan berbagai suguhan hiburan yang dipersiapkan untuk tahun baru; mulai dari yang gratis sampai yang cukup merogoh kocek. Mengapa? Karena tahun baru disetting di negeri ini sebagai tanggal merah: libur. Apalagi tahun ini bertepatan dengan libur semester, libur natal, sampai ke libur tahun baru. Holiday events, cuci gudang, berbagai sale dan diskon akhir tahun sangat memikat kawula muda untuk bepergian sekedar nongkrong atau belanja.

Namun ada satu hal yang perlu kita waspadai bahwa pada perhelatan tahun baru terdapat potensi maksiat yg besar. Seperti diberitakan Merdeka.com 27/12/2018 kemarin, di Karawang, Jawa Barat, barang yang laris manis dan paling diburu menjelang perayaan pergantian tahun justru adalah alat kontrasepsi seperti kondom. Selain di mini market, kondom juga bisa ditemukan di apotek-apotek. Di tahun-tahun sebelumnya pun, barang ini memang kerap laris di momen pergantian tahun.

Menurut penanggung jawab apotek Anduonohu, Sultra, Muhammad Sadam Safutra, kondom yang dijualnya diserbu pembeli hingga ludes sejak pukul 17.00 wita. Rata-rata pembeli kisaran umur 25 tahun keatas. Yang beli kondomnya sih macam-macam, ada pasangan remaja, ada yang setengah baya dengan remaja, ada yang sesama dewasa. Kami sih nggak berani tanya-tanya, cuma ngerti aja," ucapnya sambil tersenyum (esy/jpnn, 31/12/2018)

Penelusuran juga dilakukan di wilayah Pantura Kabupaten Subang. Menjelang pergantian malam tahun baru 2018, penjualan kondom di sejumlah apotek dan minimarket yang ada di Jalur Pantura Subang, Jawa Barat, diperkirakan bakal meningkat. Pembelinya bahkan didominasi usia remaja yang berstatus masih pelajar. Portal Jabar, 30/1/2018.

Bahkan ada pula remaja yang sudah menyisihkan uang jajannya jauh jauh hari untuk booking kamar hotel. “Rencana malam ni bang, saya mau ajak pacar saya kesana (Hotel-red), karena saya sudah boking dan bayar semalam, uangnya saya kumpul-kumpul dari uang jajan sekolah lah bang,” ungkapnya bangga saat berbicara dengan HarianMemoKepri.com saat berteduh dari hujan disalah satu emperan ruko, Minggu, (31/12/2017). Ia mengatakan, bahwa remaja wanita sebayanya  banyak diperbolehkan keluar malam hingga tengah malam.

Minimnya Kontrol Pemerintah
Melihat fenomena mabuk mabukan dan seks bebas di malam tahun baru, Komisi Nasional Perlindungan Anak meminta para orangtua mengawasi pergerakan anak saat tahun baru. Hal ini tak lepas dari temuan pihaknya di Banten yang mendapati kondom bekas yang berceceran usai perayaan tahun baru (suara.com, 27/12/2017).
Di mana peran pemerintah dalam menghadapi fenomena ini? Seolah tak menganggap ini adalah kasus serius, baru KPAI yang angkat suara, itupun baru sekedar menghimbau. Sementara faktanya kontrasepsi sekarang mudah didapat. Di toko swalayan anak-anak bisa mudah membeli. Tidak ada pengawasan dari toko dan masyarakat, yang terpenting hanya keuntungan penjualan. Belum lagi banyaknya tampilan artis seronok, konten porno yang dengn mudah didapat hanya dengan berselancar di internet.

Solusinya Hanya Satu

Untuk mengatasi bencana kemaksiatan di penghujung tahun, sebenarnya ada satu solusi tuntas yaitu solusi Islam. Agama mayoritas masyarakat Indonesia ini telah lama hanya diposisikan sebagai agama ritual yang berisi tata cara peribadatan saja. Padahal sejatinya Islam adalah pedoman komrehensif bagi kaum Muslim dalam menjalani kehidupan, termasuk masalah pergaulan.

Islam melarang berkumpulnya laki laki dan perempuan campur baur (ikhtilath) dalam perayaan tahun baru, maupun hiburan lainnya. Sejatinya jamaah laki laki dan perempuan terpisah dalam kancah kehidupan, kecuali kondisi yang tak memungkinkan seperti pasar, jalanan umum, transportasi publik. Islam juga melarang kita turut larut dalam euforia akidah selain Islam, mengingat dalam Islam tak ada pesta tahun baru, pun begitu pula dengan tahun baru Hijriyah. "Barang siapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia adalah bagian dari kaum tersebut" (Al hadist).

Mengingat banyak sekali potensi kemaksiatan yang timbul di malam tahun baru, maka sebaiknya kita mengingatkan anak cucu, kerabat dan teman teman kita untuk tidak larut dalam hiruk pikuk malam tahun baru. Karena bisa jadi seseorang terjebak dalam kejahatan orang orang yang mabuk di malam tahun baru, maupun teman teman yang menjerumuskan dalam kemaksiatan, meskipun pada awalnya sang teman tersebut dikenal sebagai orang baik. Suasana pesta yang hingar bingar bisa membelokkan akal sehat seseorang hingga tanpa sadar dia telah bermaksiat.

Masyarakat hendaknya mengontrol anak muda yang berkumpul di sekitar mereka, apakah terdapat unsur pergaulan bebas, miras maupun narkoba dalam perkumpulan tersebut. Lebih penting lagi adalah kewajiban pemerintah untuk memelihara akidah dan keimanan rakyatnya dengan tidak menjadikan tanggal 1 Januari sebagai tanggal libur, tetapi hanya diperbolehkan libur bagi penganut Nasrani yang merayakan natal dan tahun baru. Melarang perayaan natal dan tahun baru di ruang publik juga menjadi tanggung jawab negara, karena hal itu adalah syiar akidah selain Islam, sedangkan tugas negara adalah menjaga akidah umatnya.

Semoga dengan kesadaran iman Islam kita jelang tahun baru Masehi, kita dapat menyelamatkan generasi dari pergaulan bebas dan kemaksiatan. (reper/az)

Posting Komentar untuk "New Year Alert : Waspada Maksiat di Malam Tahun Baru!"