Menjaga Istiqomah Hijrah
Oleh: Triana D.P S.Pd. (Pemerhati masalah remaja)
Alhamdulillah wa syukurulillah. Inilah ungkapan yang terlontar melihat gregetnya kaum muda yang memutuskan untuk berhijrah. Antusiasme mereka menghadiri kajian kajian menunjukkan adanya jalinan kedekatan mereka dengan agama. Satu hal yang pasti, kondisi ini telah membawa angin segar ditengah rusaknya kehidupan generasi muda.
Kaum muda memang sungguh istimewa. Betapa tidak, dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa salah satu golongan yang nantinya akan mendapatkan naungan Allah adalah dari kaum pemuda. Pemuda yang seperti apa sih yang nantinya mendapatkan naungan dari Allah itu?
Jawabannya adalah pemuda yang selalu beribadah kepada Allah. Semoga salah satu itu kamu ya, iya.. kamu..
Berbicara mengenai arti ibadah, harus ada dalam benak kalian, bahwa ibadah itu tidak cukup sekedar sholat, zakat, puasa dan haji bagi yang mampu. Tapi, ibadah disini dimaknai melakukan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-Nya. Jadi nih genks, kalau kamu melakukan segala aktifitas berdasarkan perintah Allah, maka itu masuk kategori beribadah. Ga syusah kan ya ibadah itu?!. Syaratnya cuma ada dua kok, yaitu ikhlas karena Allah dan sesuai dengan syariat. Uda itu aja, asyik bukan?!.
Genks, fenomena hijrah yang dilakukan kaum muda hari ini layak diapresiasi. Ditengah arus liberalisasi yang membuat kehidupan serba semau gue, ada dari mereka yang ga mau ikut-ikutan trend ga bener ini. Meskipun jumlah mereka tidak sebanyak jika dibandingkan dengan kalangan yang pro kebebasan, tapi setidaknya keinginan yang kuat untuk berhijrah membuat harapan bahwa masih ada pemuda yang mikir tentang masa depannya. Apalagi kalau bukan berpikir tentang akhiratnya.
Bagi mereka yang telah memutuskan berhijrah, maka pasti sudah paham dong sama konsekuensi hijrahnya. Lho, kok gitu? Ya iyalah genks, kalau sudah memutuskan berhijrah berarti bersiap memperbaiki kesalahan yang dulu pernah dilakukan. Selain itu harus berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama dikemudian hari. Bahasa kerennya taubatan nasuhah alias tobat yang sebenar- benarnya. Misalnya nih, pacaran. Kalau sekarang udah hijrah, maka ga akan melakukan pacaran lagi karena paham bahwa pacaran sebelum menikah hukumnya haram.
Untuk bisa menjaga konsistensi hijrah, maka kamu bisa menyimak tips berikut ini:
Pertama, punya banyak teman yang sama- sama udah hijrah. Tujuannya, kalian bakal saling mengingatkan kalau ada yang salah. Teman sejati itu adalah teman yang mau mengoreksi kesalahan kita dan menasihati agar kita tak lagi melakukan tindakan tersebut. Eits, tapi ini teman yang sejenis lho, bukan teman yang berlainan jenis. Berabe nanti.
Kedua, aktif dalam kegiatan kajian keislaman. Tak dipungkiri, ilmunya Allah sangatlah luas, maka mau tidak mau memaksa kita untuk paham islam. Maka, kita dituntut untuk meluangkan waktu untuk belajar islam, bukan belajar islam diwaktu luang.
Ketiga, ikut pembinaan islam secara intensif. Dengan mengikuti pembinaan intensif, maka kita akan senantiasa terjaga untuk melakukan ketaatan kepada Allah SWT. Ini juga yang akan membentuk syaksiyah atau kepribadian kita menjadi muslim yang totalitas. (reper/oky)
Posting Komentar untuk "Menjaga Istiqomah Hijrah"