Allah Tuhanku
Tuhan adalah Pencipta sekaligus pengatur segala urusan di alam semesta ini, memiliki Zat yang Maha Tinggi dan Maha Esa. Sebagai muslim kita perlu mengenal siapa Tuhan kita, siapa Pencipta kita, dan sebagainya.
Allah Tuhanku? Bener nggak sih? Darimana kita yakin? Darimana kita tahu? Untuk membahas lebih lanjut materi ini, pada Selasa 9 Maret 2021 Smart With Islam Muslimah Bangil mengadakan kajian nafsiyah via WhatsApp Grup dengan tema "Allah Tuhanku?" Menghadirkan Kak Elok selaku pemateri. Dan kajian ini disambut antusias oleh semua peserta grup.
Kak Elok mengawali kajian dengan sebuah pertanyaan, "Dari mana kita berasal?" Ini adalah pertanyaan mendasar yang pasti pernah mengusik hati kita, betul tidak? Iya, pasti dong karena pertanyaan ini merupakan pertanyaan yang akan menunjukkan seberapa kuat akidah kita, dan seberapa yakin kita terhadap keislaman kita.
Kenapa bisa begitu? Karena jawaban yang benar dan memuaskan terhadap pertanyaan tersebut akan menjadi landasan dan panduan yang jelas bagi kita untuk melangkah dalam kehidupan ini. Jika kita bisa menjawab pertanyaan ini dengan tepat dan memuaskan akal kita maka kita akan tahu tujuan hidup kita sebagai manusia itu apa, bagaimana menjalani hidup dan lain sebagainya.
Sebagai seorang muslim ketika kita mendapat pertanyaan dari mana manusia berasal, tentu jawaban kita adalah manusia berasal dari Allah SWT.
Kenapa kita begitu percaya kalau manusia berasal dari Allah SWT? Hal ini karena sudah tertuang dalam Al-Qur’an. Akan tetapi dari sini akan muncul pertanyaan baru "Dari mana kita yakin kalau Al-Quran itu merupakan firman Allah SWT? Banyak yang akhirnya tidak mampu menjawab pertanyaan ini hingga memuaskan akal.
Selanjutnya Kak Elok menjelaskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, standar yang harus kita gunakan akal, kenapa? karena semua manusia memiliki akal untuk berpikir. Tidak peduli agamanya Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, dan lain-lain.
- PESANTREN LIBURAN KOMUNITAS REMAJA MUSLIM "BACK TO ISLAM"
- Diskusi Remaja bersama Komunitas Remaja Waru, Sedati dan Gedangan Problematika Remaja, Islam Solusinya
- 3 Tips Atasi Permasalahan Generasi Z
- NGOBRAS (Ngobrol Santai) Remaja dan Mahasiswa Muslim Sidoarjo: Bincang Hangat Problematika Remaja dan Islam beserta Solusinya
Manusia jelas tidak ada dengan sendirinya. Setiap bayi pasti dilahirkan oleh seorang ibu. Sang bayi tidak akan bisa apa-apa bahkan bisa meninggal dunia jika tidak ada yang merawat atau memberikannya makanan dan minuman. Begitu pun dengan rumah yang kita tinggali pasti ada yang membuat. Maka bumi yang kita tinggali pun, dengan segala ketepatan perhitungannya, pasti ada yang menciptakan.
Kemudian Kak Elok menjelaskan bahwa ada tiga kemungkinan adanya Al-Khalik (Pencipta).
Pertama diciptakan oleh orang lain. Tidak dapat diterima oleh akal, atau kemungkinan yang batil. karena Jika ia diciptakan oleh yang lain maka ia adalah makhluk dan bersifat terbatas, yaitu membutuhkan yang lain untuk mengadakannya. Kedua dia menciptakan dirinya sendiri. Ini juga kemungkinan yang batil. Dia akan menjadi makhluk dan Khalik pada saat yang bersamaan. Jelas ini tidak dapat diterima oleh akal. Dan ketiga Wajibul Wujud dan Azali. Tidak berawal, tidak berakhir, tidak mempunyai keterbatasan dan tidak membutuhkan yang lain. Maka kemungkinan yang paling memuaskan akal adalah kemungkinan yang ketiga.
Pencipta itu wajib adanya. Jumlahnya hanya satu. Zat-Nya berbeda dengan makhluk. Tuhan untuk semua manusia (bukan untuk umat/etnis tertentu saja), tidak bergantung kepada apapun. Dia adalah pemilik kekuasaan tertinggi. Jika Tuhan ada lebih dari satu, jelaslah akan ada kerusakan. Karena Tuhan yang satu bisa jadi memiliki keinginan yang berbeda dengan Tuhan satunya. Misal ada yang menginginkan peciptaan bumi datar, ada yang menginginkan penciptaaan bumi bulat. Maka akan lebih sering terjadi perseteruan. Sehingga jelaslah Tuhan hanya satu adanya.
Maka siapakah Tuhan itu?
"Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakkan. Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4).
Terkait konsep ketuhanan, maka konsep yang ditawarkan oleh agama Kristen, Yahudi, Hindu, Budha, dan agama lainnya tertolak. Hanya konsep ketuhanan yang ditawarkan oleh Islam yang paling sesuai dengan apa yang kita cari. Oleh karena itu, jelas Allah satu-satunya Tuhan alam semesta yang memenuhi sifat ketuhanan Azali dan Wajibul wujud.
Allah SWT Tuhan semesta alam tidak hanya sebagai Pencipta, akan tetapi Allah juga sebagai pengatur. Allah menciptakan manusia sekaligus aturannya agar dijalankan oleh manusia. Sebagai seorang muslim tentu kita harus menjalankan aturan tersebut. Karena Allah menciptakan manusia tidak lain hanya untuk beribadah kepada Allah. Ini terdapat di dalam Al-Qur’an surat Adz-Dzariyat ayat 56. Cara beribadah kepada Allah adalah dengan menjalankan aturan yang Allah buat ini. Begitulah konsekuensi manusia, terutama seorang muslim sebagai mahluk ciptaan Allah. Wallaahu A'lam bis Shawaab. (nur isnaini/reper)
Posting Komentar untuk "Allah Tuhanku"